Hallo sahabat blogger, kali ini saya
akan berbagi pengalaman saya pada saat melakukan pendakian ke gunung merbabu,
gunung yang terletak di provinsi jawa tengah ini memang memiliki pemandangan
yang sangat indah yang sangat memanjakan mata setiap pengunjungnya.
Gunung ini memiliki ketinggian 3142Mdpl
dan 5 jalur pendakian yaitu :
-.Jalur Wekas
-.Jalur Cuntel
-.Jalur Thakelan
-.Jalur Selo
-.Jalur Gancik
Jalur yang saya gunakan pada saat itu
adalah jalur gancik, memang belum banyak orang yang mengetahui tentang jalur
ini karna baru diresmikan sekitar tanggal 1-Juli-2016, lokasi basecampe gancik
berdekatan dengan basecamp selo, bagi para pengunjung dari Jakarta atau luar
provinsi saya sarankan untuk mencoba lewat jalur ini karena selain masyarakat
setempat yang ramah tamah, di jalur ini juga banyak tersedia rumah-rumah warga
yang di sulap menjadi tempat peristirahatan bagi para pengunjung, jangan
kawatir ya guys si pemilik rumah tidak mematok harga atau memungut biaya kepada
setiap pengunjung, hanya saja saya sarankan kalian jajan kepada si pemilik rumah
sebagai tanda terimkasih hehe, di jalur ini juga tidak terdapat sumber mata air
jadi bagi kalian yang ingin melakukan pendakian lewat jalur ini saya sarankan
membawa perbekalan air yang cukup supaya tidak kekurangan pada saat melakukan
pendakian, jangan lupa juga membawa topi atau penutup kepala supaya kulit muka
tidak terbakar seperti saya, kondisi pegunungan yang terbuka tidak ada
pepohonan membuat sinar matahari langsung terpapar ke muka apalagi di siang
hari berasa banget panas sekaligus dinginnya serasa lagi meriang ya guys panas
dingin hehe, jangan lupa fisik juga harus dalam keadaan sehat dan fit ya,
supaya pendakian lancar, itu sedikit tips sebelum melakukan pendakian semoga
bermanfaat ya.
Saya berencana melakukan pendakian
dengan ke-2 sahabat saya yaitu Amin, dan Anas, tapi karena si anas ada
keperluan mendadak yang membuatnya harus membatalkan untuk ikut, akhirnya mau
tidak mau kamipun terpaksa melanjutkan perjalanan ber2 tanpa anas, kami
melakukan perjalanan pada tanggal 9-Juli-2016, berangkat dari bekasi menuju
solo menggunakan kereta matramaja dengan jam keberangkatan pukul 15.00 WIB, dan
tiba di stasiun solojebres solo sekitar pukul 02.00 dini hari.
(Beban tas ku tak seberat beban hidup ku, tarzan bosen hidup di kota mau pindah ke gunung aja :v)
(Tiket keberangkatan kereta matramaja dari jakarta menuju solo)
(Situasi stasiun solojebres)
setiba di stasiun solojebres kami
memutuskan untuk beristirahat sejenak di warung nasi depan stasiun sekaligus
berbincang-bincang dengan si pemilik warung mengenai gunung merbabu,
nyari-nyari informasi tambahaan ya guys
hehe, si pemilik warung sempat menyarankan kita untuk merubah tujuan pendakian
ke gunung lawu, mungkin karena melihat kami hanya ber2, karena gunung lawu
memiliki tingkat kesulitan yang cukuh rendah, tetapi karna dari awal tujuan
kami adalah gunung merbabu dan informasi yang sudah kami kumpulkanpun mengenai
gunung merbabu, akhirnya kami tetap memutuskan untuk melanjutkan perjalanan ke
gunung merbabu, istirahat dan informasi yang kami dapatkan dari si pemilik
warung sudah cukup dan kamipun melanjutkan perjalanan menuju terminal tirtonadi
yang jaraknya sekitar 3Km dari stasiun solojebres, sedikit tips lagi ya guys,
kalian harus pinter-pinter memilih angkutan umum supaya tidak di manfaatkan
oleh oknum supir angkutan, lanjut,
karena kami ingin membuat perjalanan ini
menjadi sebuah penglaman yang begitu berkesan, kami memutuskan untuk
melanjutkan perjalanan menuju terminal tirtonadi dengan berjalan kaki
bermodalkan GPS dari smartphone, berjalan menikmati keramaian kota solo di
tengah malam cukup membuat kita terkesan, perbincangan dan menertawakan setiap
hal yang kita jumpai di perjalanan membuat kita tidak merasa lelah, dan
akhirnya kamipun tiba di terminal tirtonadi sekitar pukul 3 lewat dini hari,
terminalnya cukup besar, luas, dan ramai jadi jika kalian bingung jangan
sungkan-sungkan untuk bertanya kepada masyrakat sekitar yak guys, perjalanan
dilanjutkan dengan menggunakan bis menuju terminal boyolali dengan ongkos
sekitar 10ribu, ingat turun di terminal boyolali yak guys jangan di semarang
kejauhan hehe, tiba di terminal boyolali sekitar pukul 4 subuh, disini kami
bertemu dengan rombongan yang berjumlah 3 orang asal Jakarta yang ingin
melakukan pendakian ke gunung merbabu juga namanya saipul gak pake jamil,
Rodrigo dan aldi, setelah berbincang-bincang kami memutuskan untuk menlajutkan
perjalanan bareng-banreng supaya tambah rame, tiba-tiba lagi asik berbincang
kami di tawari tumpangan menuju pasar selo menggunakan angkutan umum mobil elf
dengan ongkos 30ribu/orang, proses tawar-menawarpun terjadi dan cukup alot, si
supir tidak mau menurunkan ongkosnya karna mungkus lokasi dari terminal
boyolali ke pasar selo cukup jauh, karna kamipun tidak mau berlama-lama di
terminal boyolali akhirnya kamipun mengiyakan tawaran si supir dan melanjutkan
perjalanan menuju pasar selo, tiba-tiba di tengah perjalanan si supir
menurunkan kita di pasar cepogo dengan beralasan beda rute, yak tepat sekali
kami semua menjadi korban keisengan supir angkutan umum, akhirnya mau tidak mau
kami semua turun di pasar cepogo dengan membayar ongkos 10ribu karena tidak
sampai tujuan akhir yaitu pasar selo, buat kalian yang mau mencari angkutan
umum hati-hati ya guys jangan sampai kaya kita huhuhu, tetapi siapa sangka di
balik musibah pasti ada berkah yang terselubung, haha bahasanya udah kaya
dialog pemain sinetron, di pasar cepogo kami coba mencari tumpangan mobil
sayur, pengalaman pada saat melakukan pendakian gunung cikuray di garut,
biasanya basecamp berdekatan dengan tempat para mobil sayur mengambil sayuran
yang mau di antar ke pasar, akhirnya salah satu teman kita si Rodrigo mencoba
untuk mencari tumpangan mobil sayur, hanya 3x menyetop mobil, tiba-tiba mobil
ketiga memelankan laju kendaraannya dari jauh, dan tepat berhenti di depan
kita, singkat cerita proses tawar menawar terjadi antara si Rodrigo dan si
supir mobil sayur, akhirnya tercapailah kesepakatan dengan si supir dan dia
bersedia mengantarkan kami ke tempat tujuan yaitu basecamp selo gunung merbabu,
dari awal memang tujuan kita yaitu basecamp selo ya guys karna kita juga belum
tahu tentang keberadaan jalur gancik, oiya lanjut masalah berkah yang kita
dapatkan sehabis di turunkan si supir elf tadi ya, berkahnya adalah supir yang
mengantar kan kita ke tempat tujuan ternyata orangnya cukup ramah dan tidak
mematok ongkos kepada kita, dia iklas di bayar berapa saja, karena dia merasa
kasian setiap melihat pendatang yang bertujuan berwisata di kota solo ini,
seringkali di manfaatkan oleh para supir angkutan umum, oh sungguh mulia sekali
jiwa si supir mobil sayur ini semoga kelak engkau bisa menjadi supir pesawat
garuda Indonesia amin, hehe kidding guys jangan terlalu di ambil serius ya
hehe, semoga semua kebaikan si supir di balas oleh tuhan amin ya robbal alamin.
Akhirnya kamipun tiba di basecamp selo
sekitar pukul setengah 6 pagi.
(Lokasi pintu masuk basecamp selo dan gancik
view gunung merapi)
di depan pintu masuk sudah terlihat
beberapa pemuda yang bertuga menyambut dan menjaga sekaligus mengantarkan kita
ke basecamp, salah seorang penjaga menghampiri kita dan bertanya kepada kami,
penjaga tersebut memberikan tawaran kepada kami karena disini ada 2 basecamp
yang lokasinya berdekatan yaitu basecamp selo dan gancik, nah disinilah awal
mula kita mengetahui keberadaan basecamp gancik, setelah berbincang-bincang
cukup lama akhirnya si petugas menyarankan kami untuk lewat jalur gancik,
kamipun berunding terlebih dahulu dan akhirnya memutuskan untuk lewat jalur
gancik, okey lanjut disini kita membayar tiket retribusi sebesar 5ribu, cukup
murah ya jika dibandingkan dengan gunung-gunung di jawa barat hehe, perjalanan
di lanjutkan menuju basecamp gancik, salah satu penjaga mengantarkan kami
menuju basecamp, perjalanan dari pintu masuk menuju basecamp tidak begitu jauh
hanya berjarak beberapa meter saja, setiba di basecamp kami disambut hangat
oleh masyarakat setempat, dan kamipun memutuskan untuk beristirahat terlebih
dahulu di salah satu rumah warga, saya tidak sempat menanyakan nama si mbah
pemilik rumah, tapi siapun namanya saya sangat berterimakasih sudah mengijinkan
kita untuk beristirahat di rumahnya.
(Lokasi rumah si
mbah, foto di ambil pada saat kita mau pulang ke jakarta)
Kalo liat foto di atas suka tersentuh,
kayanya wajahnya si mbah terlihat begitu sedih melihat kepergian kita
meninggalkan desa selo hehe, oiya sempat ada kejadian lucu ketika kita semua
beristirahat di rumah si mbah, ceritanya si aldi dan si rodrigo berencana
memasak air menggunakan kompor kecil yang mereka bawa untuk membuat kopi, tapi
entah karena mereka tidak tau bagaimana cara menggunakan kompor tersebut atau
memang keteledoran mereka, pada saat kompor dinyalakan tiba-tiba si api
menyambar muka si aldi dan jenggotnya karena tuas kompor yang mereka putar
terlalu besar sehingga api menyala dengan besar, alhasil muka si aldi tercium
bau gosong, bukannya panik kita semua malah tertawa melihat kejadian tersebut, buat
temen-temen yang lain selalu berhati-hati ya dalam melakukan apapun jangan
sampai kaya temen ane tadi xixixi, oke singkat cerita pukul menujukan jam 8
pagi, kami memutuskan untuk memulai pendakian, kamipun mulai kembali mencek dan
mengemas ulang barang bawaan kami semua, trek awal dari basecamp menuju pos 1
adalah tanjakan dengan kondisi jalanan sudah lumayan bagus, sehingga masih bisa
di akses oleh motor tetapi tidak sampai pos 1 ya guys cuman beberapa meter doang,
(Lokasi trek
awal dari basecamp menuju pos 1)
(Lokasi gerbang
masuk kawasan hutan gunung merbabu)
(Dari yang
paling kiri Rodrigo, tengah ane, jngan terpesona ya hehe, kanan amin/edo
condoligi)
Abaikan
muka kusut kita ya ^_- perjalanan kita
lanjutkan memasuki kawasan hutan gunung merbabu, disini mungkin ada bonus dikit
karna kondisi trek lumayan landai,tapi tidak lama kemudian kita akan menjumpai
trek tanjakan tiada ampun haha emang siapa yang mau mengampuni.
(lokasi tanjakan
tiada ampun, lagi istirahat sejenak)
(amin/edo
condologi gda di foto dia di makan cacing tanah :v )
Perjalanan
dilanjutkan, kami semua terus berjalan sesekali berhenti sejenak untuk
beristirahat dan tidak begitu memperhatikan pos, jadi kita gtw foto mana yang
lokasinya sebelum atau sesudah pos 1 ataupun pos 2 hehe.
(Edo condologi
dengan segala aura ketampanannya, view gn.merapi)
(bla-bla-bla-bla-bla
^_^ )
(Rodrigo dkk santapan
beruang kutub jadi gda di foto heh :v )
Memang kalo berbicara masalah keindahan
gn.merbabu tidak akan ada habisnya, maha karya tuhan yang patut kita jaga dan
lestarikan, kalo tidak salah foto di atas setelah melewati pos 2, kamipun melanjutkan
perjalanan menuju pos 3, trek menuju pos 3 lumayan landai, tetapi kenikmatan
itu tidak cukup lama, tidak semua perjalanan mulus, setelah menikmati jalanan
landai kita akan berhadapan dengan tanjakan tiada ampun episode 2 hehe, kondisi
trek tanjakan yang terlihat jelas dari bawah sampai atas, memicu adrenalin
setiap pendaki, entah menambah semangat atau malah bikin down hehe, yang jelas
perjalanan harus tetap dilanjutkan.
(Lokasi tanjakan
tiada ampun episode 2, menuju pos 3)
(Duo Tarzan lagi
berfose)
(Tanjakan tiada
ampun episode 2)
Sepanjang perjalanan ada saja hal yang selalu
membuat kita tertawa, selain wajah yang melelahkan keceriaan juga begitu
terpancar pada raut wajah kita semua, mungkin ini akan menjadi pengalaman indah
masa muda gue bersama teman dan sahabat gue, dimasa remaja gue yang sekarang,
entah kenapa gue lebih suka menghabiskan waktu akhir pekan gue bareng
temen-temen dan sahabat gue, walaupun hanya untuk menikmati secangkir kopi yang
penting kita bisa ketawa dan menghabis kan waktu bareng-bareng, okey lanjut ke
perjalanan ya hehe.
Jangan pikir setelah kita melewati
tanjakan tiada ampun episode 2, kita sudah dekat dengan puncak, mimpiiiii
kalian, perjuangan tidak berhenti disini guys, lu bakalan nemuin tanjakan tiada
ampun episode 3-4 bahkan sampai 5 hahaha, becanda setelah melewati tanjakan
tiada ampun episode 2 kalo gak salah nanti bakalan ketemu pos 3 yaitu pos batu
tulis, dan tarattttt spot yang paling di tunggu-tunggu setiap pendaki gunung
merbabu yaitu sabana1-2, dari pos-2 ke pos-3 kalo gak salah butuh waktu 3 jam,
itu sekedar perkiraan gue yah maaf kalo melenceng.
Sebelum nyampe di pos-3 kita juga sempet
istirahat beberapa jam buat ngumpulin energi buat membasmi kejahatan, ternyata
eh ternyata karna di gunung gda orang jahat jadi energy gue pake buat
ngelanjutin perjalanan nanti :v .
(Proses
pengumulan cakra untuk sebelum melanjutkan perjalanan menuju pos-3)
(Jangan mau di
tipu guys, itu toples isinya bukan biscuit tapi rengginang sama opak)
(Edo condologi
berpose layaknya model calendar)
Karna waktu udah mulai sore akhirnya
kitapun berkemas dan melanjutkan perjalanan menuju pos batu tulis, dan setelah
1,5 jaman berjalan kami sampai di pos 3 yaitu pos batu tulis ekitar jam 4 sore,
di pos ini cukup luas dan gsah takut gak kebagian lahan buat mendirikan tenda,
niatnya kita mau melanjutkan perjalanan sampai sabana-2 dan ngecamp di
sabana-2, tapi setelah melihat kondisi trek yang di depan mata yaitu tanjakan
tiada ampun episode-3, akhirnya kitapun memutuskan untuk mendirikan tenda di
pos-3 dan bermalam disini.
(Situasi pos-3
batu tulis)
(Warna-warni
tenda menghiasi pos batu tulis)
(Suasana di dalam tenda yang sederhana)
(Pemandangan bunga edelweis sekitar tenda)
Rencana subuh
kita akan summit attack buat berburu sunrise, eh tapi apa daya subuh cuacanya
malah hujan, akhirnya kitapun melanjutkan tidur dan melanjutkan perjalanan
untuk summit tracking besok pagi, chef edo condologipun memasak masakan khas
turki yaitu mie rebus rasa mie rebus :v untuk persiapan summit tracking, jam 7
pagi kita mulai melanjutkan perjalanan menuju sabana-1 dan 2, untuk sampai di
sabana-1 memakan waktu sekitar 1 jam.
(Lokasi sabana-1 view tanjakan sabana-2)
(Pemandangan sekitar sabana-1)



















0 komentar:
Posting Komentar