Secara sistem tidak ada perubahan yang signifikan pada pendidikan di Indonesia, perubahan yg ada hanya bertambahnya usia hari pendidikan dan si mbah pendidikan Ki Hajar Dewantara yang semakin tua, ini bukan pernyataan pesimis tapi sebuah ungkapan sadar atas apa yg sudah dan harus kita lakukan. Kita harus berkaca ke negri penjajah yang berjuang dari bom atom selama puluhan tahun sampai akhirnya sekarang mereka menjadi salah satu raksasa dunia, mereka melakukannya melalui pendidikan sebagai gerakan semesta yg merubah Otomotif, Teknologi, & Manga menjdi alat berkembang seperti saat ini. Untuk kita Indonesia konsep pendidikan sebagai gerakan semesta belum bisa 100% terjadi karena kita masih terikat dengan dosa masa lalu, kita perlu hentikan regerasi kesalahan pendidikan dan lakukan perubahan atas kesalahan masa lalu. Beberapa kesalahan pada sistem pendidikan di indonesia yang wajib kita alamai :
1.Sekolah adalah kewajiban bukan kesadaran (itulahan prinsip yg salah yg masih kita terapkan hingga sekarang) nilai-nilai pemaksan yang di biaskan menjadi sebuah kewajiban.
2.Belajar karena nilai bukan karena menyanangkan, banyak dari kita yang akan berjuang mati-matian hanya kalau gurunya killer atau pelit kasih nilai, tekanan untuk mendapatkan nilai bagus & di atas rata-rata yan mendorong anak-anak untuk melakukan hal-hal curang atau bahkan rela membayar rekannya untuk mengerjakan tugas demi mendapatkan nilai bagus.
3.Anak pintar di sayang guru & yang tidak seolah di abaikan. Faktanya ini sudah menjadi hukum alam pada dunia pendidikan di indonesia. Anak pintar & rajin akan mendapatkan perhatian khusus dan pujian nilai bagus, sedangkan anak bodoh & malas hanya akan mndapatkan teguran & rasa malu dari siguru, dan sayangnya tidak semua guru akan memberikan perhatian khusus untuk mereka. Bukan kah tugas guru adalah untuk mendidik?
"kalau menjadikan anak pintar menjadi lebih pintar, lalu apa hebatnya guru?"
4.Pendidikan itu harus memiliki 5 tahapan (Prof. Dr. H. Abuddin Nata, MA)
-Pemahaman
-Penghayatan
-Tindakan
-Pembiasaan
-Dan karakter
Ke-5 tahapan harus terintegrasi agar dapat memperoleh kualitas pendidikan yang bermutu, dan pendidikan di kita gagal karna hanya berputar-putar di tahapan pertama, tidak hanya itu komponen berpikir yang terlalu banyak di paksakan jika di bandingkan dengan pembentukan watak itu juga salah satu faktor yang menyumbang kegagalan pendidikan di Indonesia.
Maka dari itu pendidikan akan selalu di tuntut untuk selalu meningkatkan kualitas mutunya agar dapat meningkatkan pembangunan suatu bangsa dalam menghadapi tantangan jaman, dan itu semua tidak akan terjadi jika kita masih terikat dengan dosa-dosa pendidikan di masa lalu, perubahan dimulai dari atas bukan dari bawah, perubahan tidak di mulai dari orang yang di didik tapi dari si pendidik. Siswa sebagai terdidik adalah mesinnya & guru sebagai pendidik adalah supirnya, arah kemana pendidikan indonesia dibawa ya itu tergantung supirnya.
Mchrm

0 komentar:
Posting Komentar