Minggu, 08 Januari 2017

Tugas Sistem Manufactur

MAKALAH
PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI

MANUFACTUR SYSTEM


Dosen Pengampu :
ASEP ENDIH NURHIDAYAT, MT

Disusun Oleh :
Kelompok III

Muhammad Rijal Mulyansah : 201644500069
Akhmad Khaerul Amin : 201644500066
Ratih Anggraeni : 201644500004
Dwi Andiani Astuti : 201644500061
Aldi Budi Renaldi : 201644500044
Ragil Gunawan : 201644500016
Fikri Arrahmansyah : 201644500015
Rudi Yustiawan : 201644500068
Devi Ansah Triatmoko : 201644500043
Farhan tantowi : 201644500049



FAKULTAS TEKNIK, MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI JAKARTA

2016



KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Manufacturing System ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada Bapak Asep Endih Nurhidayat selaku Dosen mata kuliah Pengantar Teknik Industri UNINDRA yang telah memberikan tugas ini kepada kami.

       Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

       Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.





















DAFTAR ISI









BAB 1
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Perusahaan dalam memproduksi suatu produk pasti menginginkan produknya untuk diminati oleh konsumen. Produk-produk yang dihasilkan akan dirancang sesuai dengan kebutuhan konsumen, jika perusahaan tidak membuat produk yang didasarkan pada kebutuhan konsumen, hal ini dapat mengakibatkan berkurangnya minat konsumen akan produk tersebut sehingga tingkat penjualan produk pun akan menurun. Selain itu, perusahaan juga harus memperhatikan proses produksi dari produk yang dihasilkan, karena dalam proses produksinya dapat ditentukan jumlah bahan baku, mesin maupun sumber daya lainnya yang dibutuhkan serta waktu dalam pengerjaan setiap prosesnya. Hal-hal tersebut mempengaruhi ongkos produksi yang harus dikeluarkan perusahaan, jika proses produksinya kurang tepat maka kebutuhan akan tenaga, waktu dan biaya produksi semakin besar sehingga perusahaan akan mengalami kerugian.
Solusi dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan di atas yaitu dengan membuat konsep yang terdiri dari penurunan konsep, pemilihan konsep dan desain konsep serta membuat proses produksi yang terdiri dari peta-peta kerja awal, peta-peta kerja revisi dan design tooling. Penurunan, pemilihan dan desain konsep digunakan untuk menghasilkan suatu konsep yang didasarkan oleh kebutuhan konsumen. Peta kerja awal, revisi dan design tooling digunakan untuk memperoleh proses produksi secara detail dalam urutan proses operasi, waktu proses serta bahan, mesin maupun peralatan yang dibutuhkan dalam membuat produk.

Keenam solusi tersebut diaplikasikan pada pembuatan produk kotak souvenir. Penurunan konsep berisi konsep-konsep dalam bentuk pohon klasifikasi dan tabel kombinasi berdasarkan kebutuhan pelanggan pada QFD pembuatan kotak souvenir. Pemilihan konsep berisi tabel matriks keputusan dari konsep-konsep yang diturunkan untuk memperoleh konsep terpilih, konsep alternatif 1 dan konsep alternatif 2 produk. Desain konsep berisi desain produk untuk konsep terpilih, alternatif 1 dan 2 dalam bentuk 2D menggunakan Ms. Visio dan bentuk 3D menggunakan software CATIA serta spesifikasi produk kotak souvenir. Peta-peta kerja berisi peta kerja keseluruhan dan setempat dari produk berdasarkan video yang telah diambil. Peta-peta kerja revisi berisi peta kerja keseluruhan dan setempat untuk konsep produk terpilih. Design Tooling berisi langkah-langkah proses kerja, mesin dan peralatan, serta alat pelindung diri yang digunakan dalam produksi kotak souvenir secara massal. Harapan pembuatan produk kotak souvenir dengan menggunakan solusi-solusi tersebut adalah dihasilkan produk yang sesuai kebutuhan konsumen dengan proses produksi yang tepat sehingga penjualan akan meningkat dan keuntungan yang diperoleh semakin besar.























BAB II
IDENTIFIKASI AWAL
2.1.Inisialisasi
Inisialisasi merupakan deskripsi produk atau spesifikasi produk pada kotak souvenir yang di produksi. Kotak souvenir berbahan dasar kayu. Kotak souvenir tersebut berbentuk kotak dan terdapat dua bagian yaitu bagian alas atau badan dari kotak souvenir dan bagian tutup pada bagian atas. Tampak depan pada kotak souvenir terdapat lubang berbentuk persegi panjang yang digunakan menyerupai jendela dari kotak souvenir, jendela tersebut dipasang menggunakan mika plastik. Kotak souvenir memiliki ukuran dimensi yaitu untuk alas sebesar 5 x 5 x 8 cm dan untuk tutup sebesar 5,5 x 5,5 x2 cm. Ketinggian dari alas kotak souvenir adalah 6 cm, kemudian untuk tinggi tutup pada kotak souvenir yaitu 2 cm, jadi tinggi total tinggi keseluruhan dari kotak souvenir tersebut mulai dari alas sampai tutup yaitu sebesar 8 cm. Panjang dan lebar dari jendela kotak souvenir masing-masing yaitu 2 cm dan 3 cm.  Kotak souvenir  tersebut menggunakan motif yaitu berupa hiasan pasir pantai dan kertas sampul.
Tutup dan alas dari kotak souvenir tersebut juga dipisah gunanya adalah agar ketika barang yang ingin diletakkan terlalu panjang maka tutup tersebut dapat dibuka dan ditempatkan dibawah alas. Kotak souvenir ini juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya adalah bahwa kotak souvenir ini terbuat dari kayu yang artinya mampu untuk tahan lama, sedangkan kekurangan dari kotak souvenir ini adalah produk ini tidak dapat memasukan barang yang banyak karena terbatasnya ukuran dari kotak souvenir ini. Berikut merupakan gambar 3D dari produk kotak souvenir.

Gambar 2.1 Gambar 3D Kotak Souvenir



2.2 Data Produk
Data produk merupakan data yang dibutuhkan dalam perencanaan tata letak fasilitas. Data-data produk yang dibutuhkan yaitu data komponen utama dan data komponen tambahan dalam proses pembuatan kotak souvenir, serta peta proses operasi pembuatan kotak souvenir.
Proses pembuatan kotak souvenir terdapat komponen-komponen penyusunnya yaitu berupa komponen utama dan komponen tambahan. Komponen utama dalam proses pembuatan kotak souvenir yaitu sebanyak 8 komponen. Berikut ini merupakan tabel kimponen utama pada proses pembuatan kotak souvenir.
Tabel 2.1 Komponen Utama
No Komp Nama Komp Unit/
Assy Tipe Bahan Ukuran Pakai (cm) Ukuran Terima (cm) Berat/
Unit (kg) Harga/
Unit (Rp)
001 Alas Bawah 1 Kayu 4 x4 x 0,4 5 x 5 x 0,4 0,18 6240
002 Sisi Depan 1 Kayu 5 x 7,5 x 0,4 6 x 8,5 x 0,4 0,36 12750
003 Sisi Belakang 1 Kayu 5 x 7,5 x 0,4 6 x 8,5 x 0,4 0,36 12750
004 Sisi Samping Kanan Kiri 2 Kayu 4 x 7 x 0,4 5 x 8 x 0,4 0,03 9990
005 Sekat 1 Kayu 4 x 7 x 0,4 5 x 8 x 0,4 0,03 9990
006 Tutup Sisi Atas 1 Kayu 5 x 5 x 0,4 6 x 6 x 0,4 0,24 9000
007 Tutup Sisi Kanan Kiri 2 Kayu 6 x 2 x 0,4 7 x 3 x 0,4 0,12 5250
008 Tutup Sisi Depan Belakang 2 Kayu 5 x 2 x 0,4 6 x 3 x 0,4 0,12 4500
Proses pembuatan kotak souvenir terdiri dari beberapa komponen utama yang digunakan sebagai bahan penyusun dalam proses pembuatan kotak souvenir. Komponen utama merupakan komponen yang penting dalam proses produksi. Proses pembuatan kotak souvenir  terdiri dari 8 komponen utama yaitu alas bawah, sisi depan, sisi belakang, sisi samping kanan kiri, sekat, tutup sisi atas, tutup sisi atas kanan kiri, tutup sisi depan belakang. Komponen-komponen tersebut memiliki jumlah unit yang berbeda sesuai dengan kebutuhan pembuatan kotak souvenir. Komponen utama pada pembuatan kotak souvenir yaitu alas bawah dimana ukuran terima sebesar 5 x 5 x 0,4 cm dan ukuran pakai yaitu sebesar 4 x 4 x 0,4 cm. Komponen utama memliki berat yaitu sebesar 0,18 kg /unit dengan harga Rp. 6.240.00,- per unitnya. Komponen tambahan dalam pembuatan kotak souvenir yaitu terdiri dari 3 komponen. Berikut merupakan tabel komponen tambahan.



Tabel2.2 Komponen Tambahan
No Komp Nama Komp Unit/
Assy Tipe Bahan Ukuran Kemasan (cm) Unit Tersedia Berat/
Unit (kg) Harga/
Unit (Rp)
009 Mika 1 Plastik 5 x 6 x 0,05 12 - 100
010 Lem 1 Plastik 25,32 x 25,2 x 1 12 0,007 2333,333
011 Pernis 1 Plastik 34,2 x 11,4 x 6 12 0,085 6049
Proses pembuatan kotak souvenir terdapat komponen tambahan. Komponen tambahan merupakan komponen pendukung dalam penyelesaian pembuatan kotak souvenir. Komponen tambahan terdiri dari 3 komponen yaitu mika, lem, dan pernis. Komponen-komponen mempunyai jumlah unit yang sama atau berbeda sesuai dengan yang dibutuhkan. Komponen tambahan mika yaitu berupa plastik mika dengan ukuran mika sebesar 5 x 6 x 0,05 cm dari 12 unit. Berat komponen tambahan mika yaitu tidak mempunyai berat dengan harga Rp. 100,- per unitnya.
Peta proses operasi merupakan alat komunikasi yang sistematis dan logis. Peta kerja digunakan untuk menganalisa proses kerja dari tahap awal sampai akhir, melalui peta proses ini dapat diperoleh informasi-informasi yang diperlukan. Informasi tersebut digunakan untuk memperbaiki metoda kerja, antara lain (Wignjosoebroto, 1992):
Benda kerja, berupa gambar kerja, jumlah, spesifikasi material, dimensi ukuran pekerjaan, dan lain-lain.
Macam proses yang dilakukan, jenis dan spesifikasi mesin, peralatan produksi, dan lain-lain.
Waktu operasi untuk setiap proses atau elemen kegiatan di samping total waktu penyelesaiannya.
Kapasitas mesin ataupun kapasitas kerja lainnya yang dipergunakan, dan sebagainya.
Menurut catatan sejarah, peta-peta kerja yang ada sekarang ini di kembangkan oleh Gilberth. Pada saat itu, untuk membuat suatu peta kerja, Gilberth mengusulkan 40 buah lambang yang bisa di pakai. Pada tahun berikutnya jumlah lambang tersebut di sederhanakan sehingga hanya tinggal empat macam saja. Namun pada tahun 1947 American Society of Mechanical Engineers (ASME) membuat standar lambang-lambang yang terdiri atas 5 macam lambang yang merupakan modifikasi dari yang telah di kembang kan oleh Gilberth di antaranya yaitu (Sutalaksana, 2006):





Tabel 2.3 Lambang Peta-Peta Kerja
No Lambang Nama Keterangan
1

Operasi Operasi merupakan kegiatan yang paling banyak terjadi pada suatu proses dan biasanya terjadi pada suatu mesin atau stasiun kerja. Pada prakteknya, lambang ini dapat juga digunakan untuk menyatakan aktifitas administrasi. Mengambil informasi maupun memberikan informasi pada suatu keadaan juga termasuk operasi.
2
Pemeriksaan Kegiatan pemeriksaan terjadi apabila benda kerja atau peralatan mengalami pemeriksaan, baik untuk segi kualitas maupun kuantitas.
3



Transportasi
Kegiatan transportasi terjadi apabila benda kerja, pekerja atau perlengkapan mengalami perpindahan tempat yang bukan merupakan bagian dari suatu operasi. Suatu pergerakan yang merupakan bagian dari operasi yang disebabkan oleh petugas pada tempat bekerja, waktu operasi atau pemeriksaan yang berlangsung bukanlah merupakan transportasi.


Tabel 2.3 Lambang Peta-Peta Kerja (lanjutan)
No Lambang Nama Keterangan
4 Menunggu Proses menunggu terjadi apabila benda kerja, pekerja, dan perlengkapan tidak mengalami kegiatan apa-apa selain menunggu. Kejadian ini menunjukkan bahwa suatu obyek ditinggalkan sementara tanpa pencatatan hingga diperlukan kembali.
5

Penyimpanan

Proses penyimpanan terjadi apabila benda kerja disimpan untuk waktu yang cukup lama. Lambang ini digunakan untuk menyatakan suatu obyek yang mengalami penyimpanan permanen. Prosedur penyimpanan dan lamanya waktu adalah dua hal yang membedakan antara kegiatan menunggu dan penyimpanan.
6 Aktifitas
Gabungan Kegiatan ini terjadi apabila aktifitas operasi dan pemeriksaan dilakukan bersamaan atau dilakukan pada suatu tempat kerja.
Proses produksi terdapat beberapa jenis untuk menghasilkan suatu produk dapat dilakukan melalui beberapa cara, metode dan teknik yang berbeda-beda. Walaupun proses produksi sangat banyak, tetapi secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu proses produksi terus menerus (contiunuous process) dan proses produksi terputus-putus (intermitten process). Berikut ini merupakan penjabaran dari proses produksi terus menerus (contiunuous process) dan proses produksi terputus-putus (intermitten process) (Pangestu Subagyo, 2000).
Proses produksi terus menerus (contiunuous process) Proses produksi terus menerus adalah suatu proses produksi dimana terdapat pola urutan yang pasti dan tidak berubah-ubah dalam pelaksanaan produksi yang dilakukan dari perusahaan yang bersangkutan sejak dari bahan baku sampai  menjadi bahan jadi.
Proses produksi terputus-putus (Intermitten process) adalah proses produksi dimana terdapat beberapa pola atau urutan pelaksanaan produksi dalam perusahaan yang bersangkutan sejak bahan baku sampai menjadi produk akhir. Proses produksi terputus-putus dapat diterapkan dalam produksi barang-barang yang tidak standardisasi atau volume produksinya rendah, karena operasi ini adalah paling ekonomis dan melibatkan risiko yang paling kecil. Bentuk-bentuk operasi intermiten biasanya tampak dalam siklus kehidupan awal semua produk, untuk produk-produk yang dibuat atas dasar pesanan, dan untuk produk-produk dengan pasar bervolume rendah. Berikut merupakan peta proses operasi  pada produk kotak souvenir.








































Gambar 2.2 Peta Proses Operasi












BAB III
ASPEK FINANSIAL
3.1 Biaya Investasi
  Biaya investasi awal adalah daftar aset yang dibutuhkan perusahaan untuk menjalankan aktifitasnya sebelum kegiatan dilakukan, serta total biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan. Berikut tabel investasi.
Tabel 3.1 Investasi
No. Komponen Biaya Investasi Jumlah Satuan Harga/unit (Rp.) Umur (tahun)
1. Produksi Meja Assembly 4 Rp. 1.500.000,- Rp. 6.000.000,- 2
  Mesin Potong 8 Rp.    250.000,- Rp. 2.000.000,- 2
  Meja Fabrikasi 4 Rp. 1.500.000,- Rp. 6.000.000,- 2
  Kompresor 2 Rp. 1.500.000,- Rp. 3.000.000,- 2

Komponen biaya investasi menunjukan alat yang digunakan pada proses produksi. Jumlah menunjukkan banyaknya aset yang dibutuhkan untuk menjalankan kegiatan pada perusahaan, banyaknya aset sesuai dengan kebutuhan pada perusahaan, seperti meja assembly yang digunakan sebanyak 4 unit. Satuan adalah pernyataan yang menunjukan arti dari suatu besaran berupa unit, sett. Satuan yang digunakan untuk meja assembly adalah unit. Harga/unit untuk meja assembly adalah sebesar  Rp. 1.500.000,- yang berarti harga untuk membeli satu unit meja assembly adalah sebesar Rp. 1.500.000,-. Total harga adalah biaya yang diperlukan untuk membeli semua unit yang dibutuhkan pada semua mesin. Total harga yang dibutukan untuk membeli meja assembly sebanyak 4 unit yaitu sebesar Rp. 6.000.000,-. Umur adalah lamanya suatu mesin tersebut dapat dikatakan layak pakai. Umur meja assembly dapat dikatakan layak pakai selama 2 tahun .

3.2 Biaya Modal Kerja
Biaya modal adalah biaya yang harus dikeluarkan atau harus dibayar untuk mendapatkan modal baik berasal dari hutang, saham preferen, saham biasa, maupun laba ditahan untuk membiayai investasi perusahaan (Agus, 1998). Biaya modal kerja pada perusahaan adalah biaya modal kerja yang harus dikeluarkan untuk berlangsungnya operasi perusahaan. Berikut adalah tabel modal kerja.








Tabel 3.2 Modal Kerja
Komponen Biaya
Biaya Variabel
a. Biaya bahan langsung
Komponen Luas Harga satuan Capability
Kayu solid 122 x 244 cm Rp. 30.000,- 57 unit souvenir
b. Biaya bahan tak langsung
Komponen Capability Harga/unit
Mika 19 Rp.    250,-
Lem 19 Rp. 1.500,-
Pernis 19 Rp. 5.000,-
Biaya tenaga kerja
Upah/hari Hari kerja Jumlah tenaga kerja Total gaji seluruh tenaga kerja/bulan
Rp. 40.000,- 20 hari 14 Rp. 11. 200.000,-

  Biaya variabel adalah biaya yang berubah-ubah sesuai dengan kuantitas volume produksi atau penjualan. Biaya bahan langsung adalah biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan komponen utama pembuatan produk kotak souvenir. Biaya bahan tak langsung adalah biaya yang dikeluarka untuk membeli bahan komponen tambahan untuk pembuatan produk kotak souvenir.
Terdapat contoh perhitungan yang dilakukan.
BIAYA BAHAN LANGSUNG
Dalam satu hari, target pembuatan souvenir yang dicapai sebesar 456 unit souvenir. Biaya bahan langsung untuk komponen kayu solid adalah Rp. 30.000,- per 57 unit souvenir. Untuk mencapai target pembuatan souvenir, maka kayu solid yang dibutuhkan sebanyak target pembuatan souvenir perhari dibagi kemampuan produksi satu unit kayu atau :
Kayu solid yang dibutuhkan per hari  =      
         =
       = 8
Jadi kayu solid yang dibutuhkan perhari utnuk mencapai target produksi perhari adalah 8 unit kayu solid

Untuk biaya bahan langsung berupa kayu solid per satu hari maka jumlah kayu solid yang dibutuhkan untuk mencapai target produksi perhari dikalikan dengan harga per satuan unit kayu solid atau
Biaya bahan langsung per hari = jumlah kayu solid per hari x harga kayu per unit
                                    = 8 x Rp. 30.000,-
      = Rp. 240.000,-
Jadi, untuk mencapai target produksi souvenir sebanyak 456 unit souvenir perhari, dibutuhkan sebanyak 8 unit kayu solid dengan jumlah biaya bahan langsung sebesar Rp. 240.000,- perhari





BIAYA BAHAN TAK LANGSUNG
Mika
Satu lembar mika berkapasitas 19 unit pembuatan souvenir dengan harga perlembar mika sebesar Rp. 250,-. Untuk membuat souvenir berdasarkan jumlah target produksi perhari sebanyak 456 unit souvenir maka mika yang dibutuhkan perhari adalah target produksi souvenir dibagi kemampuan produksi per lembar mika atau :
Mika yang dibutuhkan per hari =
         =
       = 24

Jadi, mika yang dibutuhkan untuk membuat souvenir sebanyak target produksi perhari adalah 24 lembar mika perhari.

Untuk biaya mika perhari didapat dari jumlah mika yang dibutuhkan perhari untuk mencapai target produksi dikalikan dengan harga per lembar mika atau :
Biaya mika perhari = mika yang dibutuhkan per hari target x harga per lembar mika
= 24 x Rp. 250,-
= Rp. 6.000,-
Lem
Satu unit lem berkapasitas 19 unit pembuatan souvenir dengan harga per unit lem sebesar Rp. 1.400,-. Untuk membuat souvenir berdasarkan jumlah target produksi perhari sebanyak 456 unit souvenir maka lem yang dibutuhkan perhari adalah target produksi souvenir dibagi kemampuan produksi per unit lem atau :
Lem yang dibutuhkan per hari =
         =
       = 24

Jadi, lem yang dibutuhkan untuk membuat souvenir sebanyak target produksi perhari adalah 24 unit lem perhari.

Untuk biaya lem  perhari didapat dari jumlah lem yang dibutuhkan perhari untuk mencapai target produksi dikalikan dengan harga per unit lem atau :
Biaya lem perhari = lem yang dibutuhkan per hari target x harga per satuan unit lem
= 24 x Rp. 1.400,-
= Rp. 33.600,
Pernis
Satu unit pernis berkapasitas 19 unit pembuatan souvenir dengan harga per satu pernis sebesar Rp. 5.000,-. Untuk membuat souvenir berdasarkan jumlah target produksi perhari sebanyak 456 unit souvenir maka pernis yang dibutuhkan perhari adalah target produksi souvenir dibagi kemampuan produksi per satu pernis atau :
Pernis yang dibutuhkan per hari =
         =
       = 24

Jadi, pernis yang dibutuhkan untuk membuat souvenir sebanyak target produksi perhari adalah 24 unit pernis perhari.

Untuk biaya pernis perhari didapat dari jumlah pernis yang dibutuhkan perhari untuk mencapai target produksi dikalikan dengan harga satu unit pernis atau :
Biaya pernis perhari = pernis yang dibutuhkan per hari target x harga satu unit pernis
= 24 x Rp. 5.000,-
= Rp. 120.000,-
Jadi total biaya tak langsung perhari sebesar Rp. 159.600,-

Perhitungan Harga Pokok Penjualan
Harga pokok penjualan merupakan biaya yang dikeluarkan dalam suatu proses produksi yang dapat dihubungkan secara langsung dengan aktivitas proses yang membuat produk barang dan jasa siap jual. Berdasarkan harga pokok penjualan dapat diketahui keuntungan yang diinginkan oleh perusahaan terhadap harga penjualan produk per unit.
Tabel 3.3 harga pokok penjualan perhari
No. Komponen biaya Biaya (Rp.)
1. Biaya bahan langsung Rp.      240.000,-
2. Biaya bahan tak langsung
Mika   Rp.          6.000,-
Lem Rp.       33.600,-
Pernis Rp.     120.000,-
3. Biaya tenaga kerja/hari Rp.     560.000,-
Biaya Fabrikasi Total Rp.     959.600,-
HPP/hari Rp. 1.155.960,-
Harga jual/hari Rp. 1.596.000,-
Profit/hari Rp.    440.040,-
HPP/unit Rp.        2.535,-
Harga jual/unit Rp.        3.500,-

Perhitungan komponen biaya per unit:
Biaya bahan langsung per unit =
  =
  = Rp. 530,- /unit
Biaya bahan tak langsung =
        =
       =
      = Rp. 350,- /unit

Biaya produksi/mesin =
=
= Rp. 77,-
Biaya tenaga kerja =
=
= Rp. 1.578,-

Biaya produksi per unit = biaya bahan langsung + biaya bahan tak   langsung + biaya produksi + biaya tenaga     kerja
= Rp. 530,- + Rp. 350,- + Rp. 77,- + Rp. 1.578,-
= Rp. 2.535,- /unit
Laba 30% = 30% x biaya produksi per unit
= Rp. 965,- /unit
Harga jual per unit = biaya produksi + laba
= Rp. 2535,- + Rp. 965,-
= Rp. 3.500,- / unit
Dalam sehari, target produksi pembuatan kotak souvenir adalah sebanyak 456  kotak souvenir dengan biaya produksi per kotak souvenir sebesar Rp. 2.535,- maka dalam sehari biaya produksi kotak souvenir sebanyak target produksi 456 adalah sebesar Rp. 1.115.960,- . Harga jual per kotak souvenir sebesar Rp. 3.500,- dengan laba 30% atau sebesar Rp. 965,- per unit maka dalam sehari perusahaan akan mendapatkan laba sebesar Rp. 440.040,-
Untuk jangka waktu sebulan, maka biaya produksi perhari dikalikan denga 20 hari dalam sebulan sehingga biaya produksi sebulan sebesar Rp. 23.119.200,- dengan harga jual perbulan sebesar Rp. 31.920.000,- maka perusaahn akan mendapatkan profit sebesar Rp. 8.800.800,- per bulannya
Untuk jangka waktu pertahun maka biaya produksi per hari dikalikan dengan 240 hari untuk setahun jadi biaya produksi pertahun sebesar Rp. 277.430.400,- dengan harga jual perhari Rp. 1.596.000,- maka dalam setahun sebesar Rp. 383.040.000,- maka perusahaan akan mendapatkan profit sebesar Rp. 105.609.600 per tahunnya.






BAB IV
PENUTUP

4.1 Saran
Demikianlah makalah yang kami buat ini, semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan para pembaca. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas, dimengerti, dan lugas.Karena kami hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan Dan kami juga sangat mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Sekian penutup dari kami semoga dapat diterima di hati dan kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

About me

>> <<

Mi perfil

rizalmulyansah.blogspot.com
Lihat profil lengkapku

Random Post

Sumber : http://thekampoengblogger.blogspot.com/2013/03/30-efek-blog-paling-dicari-oleh-blogger.html#ixzz2pacHQSWY

Trending Topic

Popular Posts