Mendaki gunung adalah salah satu kegiatan yang sedang digandrungi oleh kalangan remaja saat ini. Banyak versi mengenai alasan orang-orang "kenapa sih mendaki gunung". Padahal kita tahu bahwa Mendaki Gunung adalah salah satu olahraga ekstrem yang memiliki banyak resiko diantaranya cedera, kecelakaan, bahkan hingga kematian. Namun pada kenyataannya kegiatan ini masih menjadi vaforit banyak remaja saat ini. Berbagai masalah dan resiko dapat dihindari melalui persiapan, pelatihan, dan kondisi fisik yang baik.
Nah melalui artikel kali ini. Saya akan sedikit berbagi mengenai pengalaman dan alasan "Kenapa sih Mendaki Gunung" menurut versi saya sendiri. cekidot.....
1. Ekstrakurikuler
Nah alasan saya yang pertama adalah berawal dari Ekstrakurikuler, yaitu Pramuka. dulu ketika ditingkat sekolah dasar saya aktif dalam kegiatan ini. Bersama teman sekaligus sahabat-sahabat saya waktu kecil, kami selalu ikut serta dalam kegiatan Jambore, dan Perkemahan Bhakti yang selalu diselenggarakan oleh pihak sekolah. Siapa sangka, ternyata kegiatan ini adalah salah satu cerita favorit kami setiap kali bertemu dalam acara reuni teman lama. Nah melalui kegiatan mendaki gunung saya bisa bernostalgia mengenang masa-masa itu.
2. Sarana mendekatkan diri kepada Sang Pencipta
Nah yang kedua ini mungkin agak lebay kedengarannya, karna mungkin menurut kalian termasuk saya sendiri memang benar, kalo kita ingin mendekatkan diri kepada Allah subhanahu wa ta'ala, ya tinggal ambil air wudhu lalu sholat. Akan tetapi ketika kita melakukan sebuah pendakian, apalagi jika berhasil mencapai puncak, disini kita akan sadar dan menyaksikan langsung betapa megah dan indahnya Alam raya ini. Sebagai bukti kebesaraan Allah Swt sebagai sang pencipta.
3. Belajar Menghargai Proses
Bukan suatu hal yang mudah untuk bisa menginjakan kaki di atas puncak gunung, butuh proses dan perjuangan yang sangat berat untuk berada disana. Kamu akan menemukan bahwa jalur pendakian yang kamu lalui tidak melulu datar dan mulus sepertin jalan tol. Ada jalur yang landai, tanjakan yang curam, bahkan jalan menurun yang membuat langkahmu jadi ringan. Begitu pula dengan pola kehidupan, yang penting adalah bagaimana kita memaknainya dan menikmati setiap prosesnya.
4. Belajar Menjadi sebaik-baiknya Manusia
Lupakan internet, Facebook, Twitter, Instagram, Youtube, dan lain sebagainya. Di atas gunung, kami merasa benar-benar menjadi manusia sejati yang bercengkerama dengan sesamanya dengan cara yang utuh: tatap muka dan senyuman. Di sinilah kami benar-benar bisanjadi manusia yang nyata. Tidak mengobrol lewat layar digital, tidak ada istilah asik sendiri dengan gedgetnya masing-masing, tidak ada game, tidak ada itu semua.
5. Perjalanan
Setiap pendakian pasti memiliki kisahnya masing-masing. Selalu ada canda dan tawa yang menemani setiap kaki kita melangkah. Disini kita akan benar-benar menghargai yang namanya kebersamaan, dan berinteraksi sebagaimana mestisinya. Karna melalui perjalanan. Saya selalu mendapatkan pengalaman dan pemahaman baru tentang banyak hal mengenai kehidupan.
6. Menumbuhkan Rasa Nasionalis
Kita sering kali mendengar kalimat "Indonesia itu majemuk, kaya akan suku, budaya, dan juga bahasanya" tapi hanya sebatas mendengar saja. Nah melalui perjalanan pada saat melakukan sebuah pendakian. Saya belajar banyak hal salah satunya adalah saya bisa menyaksikan dan merasakan langsung bahwa Indonesia itu memang benar-benar kaya. tidak sebatas mendengar dari apa yang diucapkan orang lain. Disini saya bisa menyaksikan secara langsung kearifan lokal yang dimiliki setiap daerah, menyaksikan secara langsung kehidupan masyarakat yang tinggal disekitar pegunungan, yang masih menjunjung tinggi nilai tradisi dan budayanya. bahkan sampai terkagumnya saya dengan hal ini. Saya seringkali merasa bahwa. Saya sendiri yang merasa orang Indonesia ternyata tidak tau benyak tentang INDONESIA. Maka dari itu, lakukanlah perjalanan. Karna untuk cinta Indonesia kita harus mengenal negeri ini lebih dekat.
7. Mendaki gunung berbeda dengan kegiatan refreshing lainnya
Yups, jangan samakan mendaki gunung dengan kegiatan refreshing lainnya. Contoh, lokasi-lokasi wisata seperti Air Terjun, Pantai, Dataran-dataran tinggi seperti tebing kraton atau lain sebagainya. Karna menurut gue jika kita berkunjung ke salah satu tempat wisata yang tadi gue sebutin itu, maka alurnya sama. Yaitu datang, nikmatin, senang-senang, lalu pergi. Nah kalo naek gunung itu berbeda "Menurut pendapat gue". Kita tidak bisa seperti itu. Di gunung kita dituntut untuk bertanggung-jawab terhadap berbagai hal. Contoh misalkan sampah. Demi menjaga gunung dari pencemaran lingkungan. kita sebagai pengunjung dituntut untuk bertanggung jawab terhadap setiap sampah yang kita bawa. Tidak semua gunung memiliki sistem pengelolaan sampah yang ketat seperti Gunung Semeru dan Gunung Gede Pangrango atau gunung-gunung lainnya. Yang mewajibkan setiap pengujung menyetorkan sampah pada saat tiba di basecamp setelah turun dari puncak gunung, untuk ditukarkan dengan kartu identitas yang ditahan oleh pihak pengelola sebagai jaminan. Nah untuk gunung-gunung yang tidak memiliki sistem pengelolaan seperti tadi. Maka mereka hanya mengandalkan kesadaran dan kedewasaan setiap pengunjung, bisa tidak kita bertanggung jawab terhadap sampah-sampah yang kita bawa?
Tidak hanya itu, masih banyak lagi hal-hal yang harus kita jaga digunung termasuk attitude. Tetapi walaupun demikian, mendaki gunung gak garing kok guys. Dijamin banyak kepingan-kepingan kisah yang nantinya bakal lu kangenin ketika lu tiba dirumah. Dimana lu sudah melalui banyak hal bersama teman-teman lu baik dalam keadaan susah maupun senang. Dan nantinya selalu ada keinginan untuk datang kembali walau hanya sekedar mengucapkan "Say Hai.." kepada Alam Raya.
Nah itu semua adalah sebagian alasan "Kenapa sih mendaki gunung?" menurut versi gue.
Lah kok sebagian? kenapa gak semuanya?
Mendaki Gunung itu ada kepuasan batin tersendiri, yang memang tidak bisa di ungkapkan dengan kalimat atau kata-kata. Makanya kalo penasaran silahkan buktikan. Dengan catatan, mendaki gunung harus didasari dari hati dan tidak boleh terpaksa atau karna ajakan teman dan juga orang lain. Dan, jangan lupa, fisik, mental, dan pengetahuan dasar seputar kegiatan mendaki gunung setidaknya harus kita pahami dulu, agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.
.
.
.
Oiya, jangan lupa untuk tetap menjaga gunung dari sampah-sampah yang kita bawa. sudah menjadi tugas & kewajiban kita sebagai manusia untuk menjaga alam dari kerusakan agar kelak anak-cucu kita bisa ikut merasakan betapa serunya mendaki gunung.
Ingat pedemoan pendaki?
Jangan tinggalkan apapun selain jejak.
Jangan ambil apapun selain foto.
Jangan bakar apapun selain semangat.
Dan, jangan bunuh apapun selain waktu.
Sekian artikel gue kali ini tentang "Kenapa sih mendaki gunung?" menurut versi gue. jika ada perbedaan landasan pemikiran ya mohon dimaklumi karna ini pendapat hehe, apapun alasan kalian mendaki gunung, jangan lupa untuk tetap memperhatikan keselamatan diri dan juga gunung dari kerusakan.
SALAM LESTARI
Tidak hanya itu, masih banyak lagi hal-hal yang harus kita jaga digunung termasuk attitude. Tetapi walaupun demikian, mendaki gunung gak garing kok guys. Dijamin banyak kepingan-kepingan kisah yang nantinya bakal lu kangenin ketika lu tiba dirumah. Dimana lu sudah melalui banyak hal bersama teman-teman lu baik dalam keadaan susah maupun senang. Dan nantinya selalu ada keinginan untuk datang kembali walau hanya sekedar mengucapkan "Say Hai.." kepada Alam Raya.
Nah itu semua adalah sebagian alasan "Kenapa sih mendaki gunung?" menurut versi gue.
Lah kok sebagian? kenapa gak semuanya?
Mendaki Gunung itu ada kepuasan batin tersendiri, yang memang tidak bisa di ungkapkan dengan kalimat atau kata-kata. Makanya kalo penasaran silahkan buktikan. Dengan catatan, mendaki gunung harus didasari dari hati dan tidak boleh terpaksa atau karna ajakan teman dan juga orang lain. Dan, jangan lupa, fisik, mental, dan pengetahuan dasar seputar kegiatan mendaki gunung setidaknya harus kita pahami dulu, agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.
.
.
.
Oiya, jangan lupa untuk tetap menjaga gunung dari sampah-sampah yang kita bawa. sudah menjadi tugas & kewajiban kita sebagai manusia untuk menjaga alam dari kerusakan agar kelak anak-cucu kita bisa ikut merasakan betapa serunya mendaki gunung.
Ingat pedemoan pendaki?
Jangan tinggalkan apapun selain jejak.
Jangan ambil apapun selain foto.
Jangan bakar apapun selain semangat.
Dan, jangan bunuh apapun selain waktu.
Sekian artikel gue kali ini tentang "Kenapa sih mendaki gunung?" menurut versi gue. jika ada perbedaan landasan pemikiran ya mohon dimaklumi karna ini pendapat hehe, apapun alasan kalian mendaki gunung, jangan lupa untuk tetap memperhatikan keselamatan diri dan juga gunung dari kerusakan.
SALAM LESTARI





