Sabtu, 02 Desember 2017

KENAPA SIH MENDAKI GUNUNG?






Mendaki gunung adalah salah satu kegiatan yang sedang digandrungi oleh kalangan remaja saat ini. Banyak versi mengenai alasan orang-orang "kenapa sih mendaki gunung". Padahal kita tahu bahwa Mendaki Gunung adalah salah satu olahraga ekstrem yang memiliki banyak resiko diantaranya cedera, kecelakaan, bahkan hingga kematian. Namun pada kenyataannya kegiatan ini masih menjadi vaforit banyak remaja saat ini. Berbagai masalah dan resiko dapat dihindari melalui persiapan, pelatihan, dan kondisi fisik yang baik.
Nah melalui artikel kali ini. Saya akan sedikit berbagi mengenai pengalaman dan alasan "Kenapa sih Mendaki Gunung" menurut versi saya sendiri. cekidot..... 


1. Ekstrakurikuler

Nah alasan saya yang pertama adalah berawal dari Ekstrakurikuler, yaitu Pramuka. dulu ketika ditingkat sekolah dasar saya aktif dalam kegiatan ini. Bersama teman sekaligus sahabat-sahabat saya waktu kecil, kami selalu ikut serta dalam kegiatan Jambore, dan Perkemahan Bhakti yang selalu diselenggarakan oleh pihak sekolah. Siapa sangka, ternyata kegiatan ini adalah salah satu cerita favorit kami setiap kali bertemu dalam acara reuni teman lama. Nah melalui kegiatan mendaki gunung saya bisa bernostalgia mengenang masa-masa itu.


2. Sarana mendekatkan diri kepada Sang Pencipta
Nah yang kedua ini mungkin agak lebay kedengarannya, karna mungkin menurut kalian termasuk saya sendiri memang benar, kalo kita ingin mendekatkan diri kepada Allah subhanahu wa ta'ala, ya tinggal ambil air wudhu lalu sholat. Akan tetapi ketika kita melakukan sebuah pendakian, apalagi jika berhasil mencapai puncak, disini kita akan sadar dan menyaksikan langsung betapa megah dan indahnya Alam raya ini. Sebagai bukti kebesaraan Allah Swt sebagai sang pencipta. 

3. Belajar Menghargai Proses
Bukan suatu hal yang mudah untuk bisa menginjakan kaki di atas puncak gunung, butuh proses dan perjuangan yang sangat berat untuk berada disana. Kamu akan menemukan bahwa jalur pendakian yang kamu lalui tidak melulu datar dan mulus sepertin jalan tol. Ada jalur yang landai, tanjakan yang curam, bahkan jalan menurun yang membuat langkahmu jadi ringan. Begitu pula dengan pola kehidupan, yang penting adalah bagaimana kita memaknainya dan menikmati setiap prosesnya.

4. Belajar Menjadi sebaik-baiknya Manusia
Lupakan internet, Facebook, Twitter, Instagram, Youtube, dan lain sebagainya. Di atas gunung, kami merasa benar-benar menjadi manusia sejati yang bercengkerama dengan sesamanya dengan cara yang utuh: tatap muka dan senyuman. Di sinilah kami benar-benar bisanjadi manusia yang nyata. Tidak mengobrol lewat layar digital, tidak ada istilah asik sendiri dengan gedgetnya masing-masing, tidak ada game, tidak ada itu semua. 

5. Perjalanan
Setiap pendakian pasti memiliki kisahnya masing-masing. Selalu ada canda dan tawa yang menemani setiap kaki kita melangkah. Disini kita akan benar-benar menghargai yang namanya kebersamaan, dan berinteraksi sebagaimana mestisinya. Karna melalui perjalanan. Saya selalu mendapatkan pengalaman dan pemahaman baru tentang banyak hal mengenai kehidupan.

6. Menumbuhkan Rasa Nasionalis
Kita sering kali mendengar kalimat "Indonesia itu majemuk, kaya akan suku, budaya, dan juga bahasanya" tapi hanya sebatas mendengar saja. Nah melalui perjalanan pada saat melakukan sebuah pendakian. Saya belajar banyak hal salah satunya adalah saya bisa menyaksikan dan merasakan langsung bahwa Indonesia itu memang benar-benar kaya. tidak sebatas mendengar dari apa yang diucapkan orang lain. Disini saya bisa menyaksikan secara langsung kearifan lokal yang dimiliki setiap daerah, menyaksikan secara langsung kehidupan masyarakat yang tinggal disekitar pegunungan, yang masih menjunjung tinggi nilai tradisi dan budayanya. bahkan sampai terkagumnya saya dengan hal ini. Saya seringkali merasa bahwa. Saya sendiri yang merasa orang Indonesia ternyata tidak tau benyak tentang INDONESIA. Maka dari itu, lakukanlah perjalanan. Karna untuk cinta Indonesia kita harus mengenal negeri ini lebih dekat.

7. Mendaki gunung berbeda dengan kegiatan refreshing lainnya

Yups, jangan samakan mendaki gunung dengan kegiatan refreshing lainnya. Contoh, lokasi-lokasi wisata seperti Air Terjun, Pantai, Dataran-dataran tinggi seperti tebing kraton atau lain sebagainya. Karna menurut gue jika kita berkunjung ke salah satu tempat wisata yang tadi gue sebutin itu, maka alurnya sama. Yaitu datang, nikmatin, senang-senang, lalu pergi. Nah kalo naek gunung itu berbeda "Menurut pendapat gue". Kita tidak bisa seperti itu. Di gunung kita dituntut untuk bertanggung-jawab terhadap berbagai hal. Contoh misalkan sampah. Demi menjaga gunung dari pencemaran lingkungan. kita sebagai pengunjung dituntut untuk bertanggung jawab terhadap setiap sampah yang kita bawa. Tidak semua gunung memiliki sistem pengelolaan sampah yang ketat seperti Gunung Semeru dan Gunung Gede Pangrango atau gunung-gunung lainnya. Yang mewajibkan setiap pengujung menyetorkan sampah pada saat tiba di basecamp setelah turun dari puncak gunung, untuk ditukarkan dengan kartu identitas yang ditahan oleh pihak pengelola sebagai jaminan. Nah untuk gunung-gunung yang tidak memiliki sistem pengelolaan seperti tadi. Maka mereka hanya mengandalkan kesadaran dan kedewasaan setiap pengunjung, bisa tidak kita bertanggung jawab terhadap sampah-sampah yang kita bawa? 
Tidak hanya itu, masih banyak lagi hal-hal yang harus kita jaga digunung termasuk attitude. Tetapi walaupun demikian, mendaki gunung gak garing kok guys. Dijamin banyak kepingan-kepingan kisah yang nantinya bakal lu kangenin ketika lu tiba dirumah. Dimana lu sudah melalui banyak hal bersama teman-teman lu baik dalam keadaan susah maupun senang. Dan nantinya selalu ada keinginan untuk datang kembali walau hanya sekedar mengucapkan "Say Hai.." kepada Alam Raya.


Nah itu semua adalah sebagian alasan  "Kenapa sih mendaki gunung?" menurut versi gue.
Lah kok sebagian? kenapa gak semuanya? 
Mendaki Gunung itu ada kepuasan batin tersendiri, yang memang tidak bisa di ungkapkan dengan kalimat atau kata-kata. Makanya kalo penasaran silahkan buktikan. Dengan catatan, mendaki gunung harus didasari dari hati dan tidak boleh terpaksa atau karna ajakan teman dan juga orang lain. Dan, jangan lupa, fisik, mental, dan pengetahuan dasar seputar kegiatan mendaki gunung setidaknya harus kita pahami dulu, agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan. 
.
.
.
Oiya, jangan lupa untuk tetap menjaga gunung dari sampah-sampah yang kita bawa. sudah menjadi tugas & kewajiban kita sebagai manusia untuk menjaga alam dari kerusakan agar kelak anak-cucu kita bisa ikut merasakan betapa serunya mendaki gunung.
Ingat pedemoan pendaki?
Jangan tinggalkan apapun selain jejak.
Jangan ambil apapun selain foto.
Jangan bakar apapun selain semangat.
Dan, jangan bunuh apapun selain waktu.

Sekian artikel gue kali ini tentang "Kenapa sih mendaki gunung?" menurut versi gue. jika ada perbedaan landasan pemikiran ya mohon dimaklumi karna ini pendapat hehe, apapun alasan kalian mendaki gunung, jangan lupa untuk tetap memperhatikan keselamatan diri dan juga gunung dari kerusakan.

SALAM LESTARI



Jumat, 28 Juli 2017

UNTUK MAMAH

UNTUK MAMAH
By  : mochrm


Mah...
Maafkan aku yang hingga saat ini, belum bisa membahagiakan mu...
Maafkan aku yang selama ini, belum juga bisa membanggakan mu...
Maafkan aku yang bahkan hingga detik ini,
Masih sering membuat mu susah...
Membuat mu kawatir...
Membuat mu sedih...
Bahkan membuat mu menangis...

Mah...                    
Terimakasih telah mengajarkan ku, arti dari sebuah perjuangan...
Terimakasih telah mengajarkan ku, arti dari sebuah kesabaran... 
Terimakasih telah mengajarkan ku, arti dari sebuah keiklasan... 
Dan terimakasih telah mengajarkan ku, arti dari sebuah kasih sayang... 

Engkau tidak pernah lelah...
Engkau tidak pernah menyerah... 
Engkau selalu ingin terlihat tangguh di depan anak-anakmu...

Disaat hatimu menangis...
Disaat tubuhmu lemas... 
Disaat pikiranmu carut-marut...
Engkau selalu pintar menyembunyikan itu semua, di depan kami anak-anakmu...

Mah... 
Aku takut, jika kelak 
Aku tidak bisa membalas semua kebaikanmu, yang bahkan gunung emas di tanah papuapun belum tentu bisa membayarnya... 

Mah...
Aku takut, jika kelak aku pergi 
Aku belum sempat membahagiakanmu... 

Kegigihan mu... 
Senyuman mu... 
Tawa mu... 
Yang hingga detik ini 
Selalu menjadi penyemangat hidupku... 

Mah... 
Do'akan selalu anak mu yang sedang berada di kota orang ini,
agar kelak aku bisa membuktikan, bahwa keringat dan darah yang engkau korbankan untuk membesarkan ku selama ini... 
Bukanlah sebuah kegagalan...
Melainkan sebuah keberhasilan... 


Dari anakmu  


Mochrm




Sabtu, 08 Juli 2017

Sistem Pendidikan Di Indonesia

Secara sistem tidak ada perubahan yang signifikan pada pendidikan di Indonesia, perubahan yg ada hanya bertambahnya usia hari pendidikan dan si mbah pendidikan Ki Hajar Dewantara yang semakin tua, ini bukan pernyataan pesimis tapi sebuah ungkapan sadar atas apa yg sudah dan harus kita lakukan. Kita harus berkaca ke negri penjajah yang berjuang dari bom atom selama puluhan tahun sampai akhirnya sekarang mereka menjadi salah satu raksasa dunia, mereka melakukannya melalui pendidikan sebagai gerakan semesta yg merubah Otomotif, Teknologi, & Manga menjdi alat berkembang seperti saat ini. Untuk kita Indonesia konsep pendidikan sebagai gerakan semesta belum bisa 100% terjadi karena kita masih terikat dengan dosa masa lalu, kita perlu hentikan regerasi kesalahan pendidikan dan lakukan perubahan atas kesalahan masa lalu. Beberapa kesalahan pada sistem pendidikan di indonesia yang wajib kita alamai :
1.Sekolah adalah kewajiban bukan kesadaran (itulahan prinsip yg salah yg masih kita terapkan hingga sekarang) nilai-nilai pemaksan yang di biaskan menjadi sebuah kewajiban.
2.Belajar karena nilai bukan karena menyanangkan, banyak dari kita yang akan berjuang mati-matian hanya kalau gurunya killer atau pelit kasih nilai, tekanan untuk mendapatkan nilai bagus & di atas rata-rata yan mendorong anak-anak untuk melakukan hal-hal curang atau bahkan rela membayar rekannya untuk mengerjakan tugas demi mendapatkan nilai bagus.
3.Anak pintar di sayang guru & yang tidak seolah di abaikan. Faktanya ini sudah menjadi hukum alam pada dunia pendidikan di indonesia. Anak pintar & rajin akan mendapatkan perhatian khusus dan pujian nilai bagus, sedangkan anak bodoh & malas hanya akan mndapatkan teguran & rasa malu dari siguru, dan sayangnya tidak semua guru akan memberikan perhatian khusus untuk mereka. Bukan kah tugas guru adalah untuk mendidik?
"kalau menjadikan anak pintar menjadi lebih pintar, lalu apa hebatnya guru?"
4.Pendidikan itu harus memiliki 5 tahapan (Prof. Dr. H. Abuddin Nata, MA)
-Pemahaman
-Penghayatan
-Tindakan
-Pembiasaan
-Dan karakter
Ke-5 tahapan harus terintegrasi agar dapat memperoleh kualitas pendidikan yang bermutu, dan pendidikan di kita gagal karna hanya berputar-putar di tahapan pertama, tidak hanya itu komponen berpikir yang terlalu banyak di paksakan jika di bandingkan dengan pembentukan watak itu juga salah satu faktor yang menyumbang kegagalan pendidikan di Indonesia.

Maka dari itu pendidikan akan selalu di tuntut untuk selalu meningkatkan kualitas mutunya agar dapat meningkatkan pembangunan suatu bangsa dalam menghadapi tantangan jaman, dan itu semua tidak akan terjadi jika kita masih terikat dengan dosa-dosa pendidikan di masa lalu, perubahan dimulai dari atas bukan dari bawah, perubahan tidak di mulai dari orang yang di didik tapi dari si pendidik. Siswa sebagai terdidik adalah mesinnya & guru sebagai pendidik adalah supirnya, arah kemana pendidikan indonesia dibawa ya itu tergantung supirnya.

Mchrm

Minggu, 19 Maret 2017

Tentang Rindu


Tidak kah terlalu cepat waktu ini berlalu...
Bisakah aku kembali ke kehidupan kecil ku dulu, walau hanya sekedar untuk mengenang dan bernostalgia bersama kenangan. Karna begitu banyak hal yang ingin ku ingat dan ku lakukan kembali bersama orang-orang yang pernah menemani masa kecil ku.
Ya Allah ternyata rindu itu menyakitkan.
Perjalanan menuju dewasa banyak meninggalkan kisah yang berbuah rindu.
Kehidupan orang dewasa ternyata tak sebersahabat yang ku pikirkan dulu, begitu banyak krikil dan lubang yang terkadang membuat siapa saja terjatuh, dan sulit sekali untuk bangun dan kembali berjalan.
Ya allah aku rindu saat tinggal di kota santri, walau aku bukanlah termasuk golongan santri yg berhasil tapi rasanya bangga pernah berada di lingkungan mereka.
Suasana malam yang selalu di penuhi dengan cerita dan gelak tawa dari teman seasrama yang berasal dari berbagai daerah.
Sore hari ketika ribuan santri berjalan menuju masjid, dan tidak sedikit terlihat kaki-kaki yang tak menggunakan sendal rasanya menjadi pemandangan khas setiap berangkat ke masjid, namun itu bukan masalah karna setiba di masjid kami selalu mencuci kaki kembali agar kembali bersih dan suci ketika hendak memasuki masjid. Rindu mendengar alunan solawat yang merdu nan menyejukan hati.
Rindu suasana makan bersama, ngobrol ngaler ngidul di temani suasana sore yang begitu tenang dan suara angin yang khas ketika bersentuhan dengan dedaunan.
Ya Allah tentulah itu bukan pengalaman biasa, sejuknya pegunungan, serunya saat bermain dan belajar berternak sapi, berkebun, ah rasanya hati ini tak kuat jika mengenang semua itu. Apalagi ketika mengaji dengan bapa, kami selalu di hibur di tengah-tengah pengajian dengan lelucon-leluconnya, sosok yang di hormati dan di kagumi oleh setiap santri, semoga beliau selalu dalam lindungan Allah SWT.
Ya setidaknya dengan tulisan ini bisa menuangkan rasa kerinduan ku terhadap itu semua, bagaimanapun waktu tetaplah waktu. Tidak bisa di putar, tidak bisa di perlambat apalagi di percepat. Kita hanya harus memanfaatkan setiap detik yang Allah berikan.
Terimakasih sudah mau membaca tulisan yang entahlah apakah memberikan manfaat atau tidak bagi si pembaca, hehe...

NB : Bapa adalah panggilan untuk pa kiyai pemilik pesantren, karna sosok beliau yang seperti orangtua kami yang selalu membimbing kami.

Rabu, 22 Februari 2017

MENCINTAIMU DALAM DIAM


Mencintaimu Dalam Diam


Telah lama ku pendam rasa rindu
Dalam diamku
Ku ingat senyuman di wajahmu
Bagaikan sinar rembulan malam itu

Andai kau tahu
Betapa besar rasa rinduku kepadamu
Lautan dan langitpun
Tak akan sanggung untuk menopangnya

Biarlah lembaran ini
Yang menjadi saksi bisu
Betapa indahnya
Ukiran namamu di hatiku


Mcrm

Kamis, 26 Januari 2017

PANDUAN MEMBUAT BLOG DENGAN MUDAH

Blog merupakan wadah dimana kita bsia berbagi cerita pengalaman hidup kita, berbagi pengetahuan, berbagi informasi, bahkan tidak sedikit yang menjadikan blog sebagai ladang penghasilan tambahan,
disini saya akan berbagi mengenai cara membuat blog dengan mudah.
sebenarnya banyak sekali tersedia platform untuk membuat blog, namun yang akan saya bahas disini adalah menggunakan blogger karna selain terbilang mudah dan simple blogger juga cocok untuk pemula, berikut adalah langkah-langkah dalam membuat blog :
1.Pertama pastikan anda sudah memili akun gmail, nah jika belum punya silahkan daftar dulu disini Daftar Akun Gmail

2.Selanjutnya jika anda sudah mendaftar akun gmail, buka situs www.blogger.com  dan login dengan akun gmail yang kamu miliki dan akan muncul tampilan seperti ini

3.selanjutnya klik "Buat Blog Baru"

Jika Sudah maka akan muncul tampilan seperti ini 


4. terdapat 2 kolom, kolom pertama yaitu :
JUDUL (Buatlah judul blog yang pada umumnya mudah di ingat oleh pengunjung).
ALAMAT (adalah yang di gunakan oleh pengunjung untuk mengakses blog anda)
jika sudah memberikan Judul dan Alamat blog selanjutnya pilih template yang di sediakan di baawah.
(Bisa di lihat pada foto, contoh saya memberikan judul yaitu "TUTORIAL BLOG")
(dan alamat yang di gunakan yaitu "tutorialmudah.blogspot.com)

5.Jika sudah maka klik "Buat Blog" yang ada di bawah pojok kanan.

6.Selamat blog anda selesai di buat, tapi tidak sampai disini sekalian juga pahami mengenai menu-menu yang terdapat pada halaman utama blogger, termasuk cara menulis konten yang nanti akan kamu publish.

7.
(1.Untuk melihat tampilan blog anda)
(2.Untuk menulis artikel / membuat postingan baru)
(3.Untuk melihat semua jumlah postingan)
(4.Menu ini berfungsi untuk menampilkan data-data statistik blog. termasuk jumlah penayangan blog)
(5.Untuk melihat komentar yang diterbitkan dan spam)
(6.Berfungsi untuk melakukan pengaturan promosi blog kamu)
(7.Untuk melihat halaman dan editor halaman)
(8.Untuk pengaturan tata letak penampilan blog)
(9.Untuk merubah template / tema pada tampilan blog kamu)
(10.Merupakan setelan atau setting blog kamu, baik itu setelan dasar, komentar, SEO dan lainnya)

Jika tampilan TEMPLATE atau tema blog kurang baggus bisa kamu ganti dengan cara sebagai berikut :

1.Jika belum punya template pengganti, kammu bisa cari dan download di google atau disini :Download template


2.Jika sudah di download jangan lupa ekstrack terlebih dahulu filenya, caranya klik kanan pada file pilih menu ekstrak.

3.Jika sudah kembali ke menu dasbor blog anda dan pilih "TEMPLATE"

4.Selanjutnya klik "cadangan/pulihkan" yang berada di atas sebelah kanan.

5.Maka akan muncul menu tampilan seperti di bawah ini :
klik bowse untuk mengupload template yang anda inginkan, perlu di ingat penggunaan template menggunakan format " format .xml "  jadi cari folder yang sudah di ekstrack tadi dan pilih file dengan format tersebut.

6.Jika sudah klik upload, dan template akan berubah, cek dg cara klik menu "Lihat Blog"


Semoga dengan informasi yang sederhana ini kamu bisa membuat blog kamu sendiri dengan mudah, mohon maaf jika ada yang salah dan apabila ada yang tidak di mengerti silahkan tinggalkan komentar di bawah,dan saya harapkan KRITIKAN DAN SARAN yang membangun dari si pembaca, sampai jumpa dan terimakasih banyak sudah membaca dan mengunjungi blog kami.















Minggu, 08 Januari 2017

GUNUNG SUMBING


Salah satu gunung api yang terletak di jawa tengah dengan ketinggian 3371 di atas permukaan air laut dan mendapatkan predikat gunung tertinggi ke-3 di pulau jawa setelah gunung semeru dan gunung slamet, gunung sumbing menawarkan panorama yang sangat indah di setiap jalur pendakiannya, hal itulah yang menjadi daya tarik gunung tersebut, termasuk saya dan ke-2 teman saya (Amin-Anas) yang tertarik untuk melakukan pendakian ke gunung sumbing, dengan menyusun perencanaan dari mulai logistik, p3k, perlengkapan outdoor, dan juga informasi-informasi mengenai gunung sumbing kami kumpulkan untuk mempersiapkan pendakian.

Terdapat 4 jalaur pendakian pada gunung sumbing dan berdasarkan pertimbangan akhirnya kami memutuskan untuk melalui jalur bowongso desa bowongso, selain jarak tempuh dari basecamp ke puncak yang terbilang lebih cepat di jalur ini juga terdapat mata air di pos-2 pos bogel (Camp Gajahan)
(Pos-2 Camp Gajahan)

Setelah semua persiapan kami rasa sudah cukup matang, akhirnya kami berangkat pada tanggal 10-desember 2016 tepatnya hari sabtu sepulang bekerja, berangkat dari terminal cilengsi menggunakan bis dengan tujuan wonosobo, namun karena waktu itu tidak ada bis yang berangkat kesana akhirnya kami naik bis yang tujuannya ke purwokerto dengan ongkos sekitar Rp.70.000/orang, perjalanan dari cilengsi menuju purwakerto memakan waktu sekitar 9 jam, tiba di terminal purwokerto sekitar jam 2 dini hari dan perjalanan di lanjutkan menuju wonosobo dengan menggunakan bis 3/4 dengan ongkos sekitar Rp.25.000/orang, setiba di terminal wonosobo pukul 7 pagi kita beristirahat sejenak untuk ngecas hp dan sarapan terlebih dahulu, oiya kita juga cari-cari informasi mengenai angkutan umum yang menuju desa bowongso dengan bertanya-tanya kepada si pemilik warung yang kami singgahi waktu itu, ternyata tidak ada angkutan umum yang menuju desa bowongso yang ada hanya mobil-mobil carteran dengan tarif yang sudah di tentukan dan tidak bisa di tawar lagi, tarif mobil carteran adalah Rp.150.000/mobil (tidak berpengarung dengan jumlah penumpang), si pemilik warung sempat menyarankan kepada kami agar merubah jalur pendakian lewat garung, namun karena sudah menjadi tujuan dari awal dan informasi yang kami kumpulkan mengenai jalur bowongso akhirnya kami tetap memilih untuk melalui jalur bowongso dengan sedikit ongkos yang lebih mahal.
setelah cukup beristirahat dan mobil carteranpun sudah dapat akhirnya kami melanjutkan perjalanan menuju basecamp bowongso sekitar pukul 8 pagi, kondisi jalan menuju desa bowongso sangat kecil mungkin hanya bisa di akses oleh satu jalur dan kondisi ini di perparah dengan banyaknya lubang dan jalanan yang rusak, singkat cerita kami tiba di basecamp bowongso desa bowongso sekitar pukul 9, yak hanya memakan waktu perjalanan sejam dari terminal wonosobo menuju basecamp bowongso.

(Basecamp bowongso pada malam hari)


Setiba di basecamp kami disambut dengan ramah oleh penjaga basecamp dan di persilahkan untuk beristirahat dan prepare terlebih dahulu sebelum melakukan pendakian,

(Tempat peristirahatan khusus pendaki)
(yang tengah ganteng hehe..:v)

Sekitar pukul 10 kami memulai pendakian dengan menggunakan mobil bak terbuka (lagi-lagi ongkos), guys karena dari basecampe menuju tempat start pendakian lumayan jauh jadi ada juga jasa antar sampai tempat pendakian menggunakan mobil tarifnya Rp.50.000 jika mau menghemat biaya bisa berjalan kaki dan lumayan jauh dengan kondisi trek menanjak, tapi jika ingin menghemat tenaga dan waktu bisa menggunakan jasa antar mobil ini,
trek awal hanya perkebunan warga dengan kondisi trek sudah tanjakan, pada saat itu yang naik cuman kita ber3 saja tidak ada pendaki lain dan hanya sekali ketemu pendaki yang turun, sedikit was-was juga sih jika hanya kami ber-3 di atas gunung, tapi hal itu tidak membuat semangat kita turun untuk berdiri di puncak ketinggian 3371 Mdpl, sebenarnya jalur ini menurut saya kurang rekomended kalo pas cuaca hujan banyaknya pohon yang tumbang di sepanjang jalur menuju pos-3 yang kondisinya menutupi jalur jadi membuat jalur tidak terlihat, dan setiba di pos-3 pos bogel sekitar pukul 4 -+ memakan waktu pendakian dari pos 1 sampai pos-3 6 jam.

                            
(di tengah perjalanan menuju pos-3)

dan ternyata benar setiba di pos-3 hanya terlihat beberapa tenda dan itupun mereka sudah prepare untuk turun, 
(pos-3 gunung sumbing via-bowongso)

akhirnya kita memutuskan untuk ngecamp di pos-3 dan tanpa pikir panjang kamipun segera mendirikan tenda, pukul 6 magrib ternyata benar semua pendaki yang ada pada saat itu turun alhasil hanya ada tenda kami saja dan itu horror :D

(Tampang penambang emas ilegal :D )
(tetep yang tengah paling ganteng hehe)

di pos-3 ini di suguhi pemandangan yang sangat indah, di setiap sudut terlihat panorama-panorama yang sangat memanjakan mata dan gada bosennya buat mengabadikannya lewat berfoto.





(view sindoro from sumbing)

Singkat cerita kami berencana akan melakukan summit attack pada pukul 4 subuh untuk melihan sunrise, tapi sayangnya kondisi hujan dan akhirnya perjalanan menuju puncak di lakukan pada jam 7,

FOTO-FOTO SELAMA PERJALANAN DARI POS-3 MENUJU PUNCAK
















tiba di puncak sekita pukul 10 pagi, yak butuh 3 jam dari pos-3 sampai puncak.



Yak itulah sedikit cerita pengalaman kami selama pendakian ke gunung sumbing, memang tidak ada yang spesial, yang spesial hanyalah martabak hehe...


DI BUANG SAYANG...




(Kresekman, superhero baru siap membasmi para koruptor di indonesia)


BUAT MOMEN PERJALANAN MENUJU KEDEWASAAN MENJADI LEBIH INDAH BERSAMA TEMAN.


PANCASILA SEBAGAI ETIKA POLITIK

PANCASILA SEBAGAI ETIKA POLITIK

S1A
KELOMPOK-1


MUHAMMAD RIJAL MULYANSAH : 201644500069
DEVI ANSAH TRIATMOKO : 201644500043
SJAMSUL ARIFIN : 201644570009
TOTO PRASETYO : 201644500020
ANDI SYAHRUDIN : 201644500023
FAHMI RIZKI CRISMADINATA : 201644500045



FAKULTAS FTMIFA JURUSAN TEKNIK.INDUSTRI
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI 
2016














KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Pancasila Sebagai Etika Politik ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada Bapak Saring Aryanto selaku Dosen mata kuliah Pendidikan Pancasila UNINDRA yang telah memberikan tugas ini kepada kami.

       Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

       Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR   2
DAFTAR ISI 3
BAB I 4
PENDAHULUAN 4
1. Latar  Belakang 4
BAB II 5
PEMBAHASAN 5
BAB III 10
PENGEMBANGAN 10
BAB IV 12
PENUTUP 12
Kesimpulan: 12
Saran 12
BAB V 13
DAFTAR PUSTAKA 13


BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pancasila sebagai suatu sistem filsafat pada hakikatnya merupakan suatu nilai sehingga merupakan sumber dari segala penjabaran norma baik norma hukum, norma moral maupun norma kenegaraan lainnya. Dalam Filsafat Pancasila terkandung di dalamnya suatu pemikiran-pemikiran yang bersifat kritis, mendasar, rasional, sistematis dan komperhensif (menyeluruh) dan sistem pemikiran ini merupakan suatu nilai. Oleh karena itu suatu pemikiran filsafat tidak secara langsung menyajikan norma-norma yang merupakan pedoman dalam suatu tindakan atau aspek praksis melainkan suatu nilai-nilai yang bersifat mendasar.
Sebagai suatu nilai, Pancasila memberikan dasar-dasa yang bersifat fundamental dan universal bagi manusia baik dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Adapun manakala nilai-nilai tersebut akan dijabarkan dalam kehidupan yang bersifat praksis atau kehidupan yang nyata dalam masyarakat, bangsa ataupun negara maka nilai-nilai tersebut kemudian dijabarkan dalam suatu norma-norma yang jelas sehingga merupakan suatu pedoman. Norma-norma tersebut meliputi (1) norma moral yaitu yang berkaitan dengan tingkah laku manusia yang dapat diukur dari sudut baik maupun buruk. Sopan ataupun santun, susila ataupun tidak susila. Dalam kapasitas inilah nilai-nilai Pancasila telah terjabarkan dalam suatu norma-norma moralitas atau norma-norma etika sehingga Pancasila merupakan sistem etika dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. (2) norma hukum yaitu suatu sistem peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Dalam pengertian inilah maka Pancasila berkedudukan sebagai sumber dari segala hukum di negara Indonesia. Sebagai sumber dari segala sumber hukum nilai-nilai Pancasila yang sejak dahulu telah merupakan suatu cita-cita moral yang luhur yang terwujud dalam kehidupan sehari-hari bangsa Indonesia sebelum membentuk negara. Atas dasar pengertian inilah maka nilai-nilai Pancasila senbenarnya berasal dari bangsa Indonesia sendiri atau dengan kata lain perkataan bangsa Indonesia sebagai asal-mula materi (kausa materialis) nilai-nilai Pancasila.

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan sebagai berikut :
Apa pengertian etika ?

Apa pengertian nilai, norma, dan moral ?

Apa nilai-nilai Pancasila sebagai sumber etika politk ?


Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini berdasarkan rumusan masalah di atas adalah sebagai berikut :
Untuk mengetahui pengertian etika

Untuk mengetahui pengertian nilai, norma dan moral dan mengetahui hubungan antara nilai, norma dan moral

Untuk mengetahui nilai-nilai Pancasila sebagai sumber etika politik



BAB II
PEMBAHASAN
1.      Pengertian Etika
Etika adalah kelompok filsafat praktis (filsafat yang membahas bagaimana manusia bersikap terhadap apa yang ada) dan dibagi mendasar tentang ajaran-ajaan dan pandangan-pandangan moral. Etika adalah ilmu yang membahas tentang bagaimana dan mengapa kita mengikuti suatu ajaran tertentu atau bagaimana kita bersikap dan bertanggung jawab dengan berbagai ajaran moral. Kedua kelompok etika itu adalah sebagai berikut :
Etika Umum, mempertanyakan prinsip-prinsip yang berlaku bagi setiap tindakan manusia.
Etika Khusus, membahas prinsip-prinsip tersebut di atas dalam hubungannya dengan berbagai aspek kehidupan manusia, baik sebagai individu (etika individual) maupun  mahluk sosial (etika sosial).
2. Pengertian Politik
Pengertian “politik” berasal dari kosa kata “politics” yang memiliki makna bermacam-macam kegiatan dalam suatu sistem politik atau negara yang menyangkut proses penentuan tujuan-tujuan dari sistem itu dan diikuti dengan pelaksanaan tujuan-tujuan itu. Berdasarkan pengertian-pengertian pokok tentang politik maka secara operasional bidang politik menyangkut konsep-konsep pokok yang berkaitan dengan negara (state), kekuasaan (power), pengambilan keputusan (decision making), kebijakan (policy), pembagian (distribution), serta alokasi (allocation) (Budiardjo, 1981: 8,9)[11].

3.     Pancasila dalam Etika Politik
Etika adalah kelompok filsafat praktis yang membahas tentang bagaimana dan mengapa kita mengikuti suatu ajaran moral tertentu, atau bagaimana kita harus mengambil sikap yang bertanggung jawab dengan berbagai ajaran moral. Pengertian politik berasal dari kata“Politics”, yang memiliki makna bermacam – macam kegiatan dalam suatu sistem politik atau negara yang menyangkut proses penentuan tujuan – tujuan.
Etika politik adalah cabang dari filsafat politik yang membicarakan perilaku atau perbuatan-perbuatan politik untuk dinilai dari segi baik atau buruknya. Filsafat politik adalah seperangkat keyakinan masyarakat, berbangsa, dan bernegara yang dibela dan diperjuangkan oleh para penganutnya, seperti komunisme dan demokrasi.
Secara substantif pengertian etika politik tidak dapat dipisahkan dengan subjek sebagai pelaku etika yaitu manusia. Oleh karena itu, etika politik berkaitan erat dengan bidang pembahasan moral.hal ini berdasarkan kenyataan bahwa pengertian moral senantiasa menunjuk kepada manusia sebagai subjek etika. Maka kewajiban moral dibedakan dengan pengertian kewajiban-kewajiban lainnya, karena yangdimaksud adalah kewajiban manusia sebagai manusia, walaupun dalam hubungannya dengan masyarakat, bangsa maupun negara etika politik tetap meletakkan dasar fundamental manusia sebagai manusia. Dasar ini lebih meneguhkan akar etika politik bahwa kebaikan senantiasa didasarkan kepada hakikat manusia sebagai makhluk yangberadab dan berbudaya berdasarkan suatu kenyataan bahwa masyarakat, bangsamaupun negara bisa berkembang ke arah keadaan yang tidak baik dalam arti moral.
Tujuan etika politik adalah mengarahkan kehidupan politik yang lebih baik, baik bersama dan untuk orang lain, dalam rangka membangun institusi-institusi politik yang adil. Etika politik membantu untuk menganalisa korelasi antara tindakan individual, tindakan kolektif, dan struktur-struktur politik yang ada. Penekanan adanya korelasi ini menghindarkan pemahaman etika politik yang diredusir menjadi hanya sekadar etika individual perilaku individu dalam bernegara. Nilai-nilai Pancasila Sebagai Sumber Etika Politik. Dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan Negara, etika politik menuntut agar kekuasaan dalam Negara dijalankan sesuai dengan:

Legitimasi hukum
Legitimasi demokratis
Legitimasi moral

4.     Pancasila Sebagai Sistem Etika
Nilai, norma, dan moral adalah konsep-konsep yang saling berkaitan. Dalam hubungannya dengan Pancasila, maka ketiganya akan memberikan suatu pemahaman yang saling melengkapi sebagai sistem etika.
Pancasila sebagai suatu sistem filsafat pada hakikatnya merupakan suatu nilai yang menjadi sumber dari segala penjabaran norma baik norma hukum, norma moral maupun norma kenegaraan lainnya. Disamping ituh, terkandung juga pemikiran-pemikiran yang bersifat kritis, mendasar, rasional, sistematis, dan komprehensif. Oleh karena itu, suatu pemikiran filsafat adalah suatu nilai-nilai yang bersifat mendasar yang memberikan landasan bagi manusia dalam hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Nilai-nilai tersebut dijabarkan dalam kehidupan nyata dalam masyarakat,bangsa, dan negara maka diwujudkan dalam norma-noorma yang kemudian menjadi pedoman. Norma-norma itu meliputi:
1. Norma Moral
yang berkaitan dengan tingkah laku manusia yang dapat diukur dari sudut pandang baik maupun buruk, sopan maupun tidak sopan, susila atau tidak susila.
2. Norma Hukum
Suatu sistem peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam suatu tempat dan waktu tertentu dalam pengertian ini peratran hukum. Dalam pengertian itulah Pancasila berkedudukan sebagai sumber dari segala sumber hukum.
Dengan demiian, pacasila pada hakikatnya bukan meruakan suatu pedoman yang langsung bersifat normatif ataupun praktsis melainkan suatu sistem nilai-nilai etika merupakan sumber norma.



5.     Pengertian Nilai, Moral dan Norma
Pengertian Nilai (value) adalah kemampuan yang dipercayai yang ada pada suatu benda untuk memuaskan manusia. Sifat dari suatu benda yang menyebabkan menarik minat seseorang atau kelompok. Jadi nilai itu pada hakikatnya adalah sifat dan kualitas yang melekat pada suatu obyeknya. Dengan demikian, maka nilai itu adalah suatu kenyataan yang tersembunyi dibalik kenyataan-kenyataan lainnya. Menilai berarti menimbang, suatu kegiatan manusia untuk menghubungkan sesuatu dengan sesuatu yang lain kemudian untuk selanjutnya diambil keputusan. Keputusan itu adalah suatu nilai yang dapat menyatakan berguna atau tidak berguna, benar atau tidak benar, baik atau tidak baik, dan seterusnya. Penilaian itu pastilah berhubungan dengan unsur indrawi manusia sebagai subjek penilai, yaitu unsur jasmani, rohani, akal, rasa, karsa dan kepercayaan. Dengan demikian, nilai adalah sesuatu yang berharga, berguna, memperkaya bathin dan menyadarkan manusia akan harkat dan martabatnya. Nilai bersumber pada budi yang berfungsi mendorong dan mengarahkan (motivator) sikap dan perilaku manusia. Nilai sebagai suatu sistem merupakan salah satu wujud kebudayaan di samping sistem sosial dan karya. Oleh karena itu, Alportmengidentifikasikan nilai-nilai yang terdapat dalam kehidupan masyarakat pada enam macam, yaitu : nilai teori, nilai ekonomi, nilai estetika, nilai sosial, nilai politik dan nilai religi.
Hierarkhi Nilai sangat tergantung pada titik tolak dan sudut pandang individu – masyarakat terhadap sesuatu obyek. Misalnya kalangan materialis memandang bahwa nilai tertinggi adalah nilai meterial.Max Scheler menyatakan bahwa nilai-nilai yang ada tidak sama tingginya dan luhurnya. Menurutnya nilai – nilai dapat dikelompokan dalam empat tingkatan yaitu :
nilai kenikmatan adalah nilai-nilai yang berkaitan dengan indra yang memunculkan rasa senang, menderita atau tidak enak,
nilai kehidupan yaitu nilai-nilai penting bagi kehidupan yakni : jasmani, kesehatan serta kesejahteraan umum,
nilai kejiwaan adalah nilai-nilai yang berkaitan dengan kebenaran, keindahan dan pengetahuan murni,
nilai kerohanian yaitu tingkatan ini terdapatlah modalitas nilai dari yang suci.
Sementara itu, Notonagoro membedakan menjadi tiga, yaitu :
nilai material yaitu segala sesuatu yang berguna bagi jasmani manusia,
nilai vital yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk mengadakan suatu aktivitas atau kegiatan,
nilai kerokhanian yaitu segala sesuatu yang bersifat rokhani manusia yang dibedakan dalam empat tingkatan sebagai berikut :
a. nilai kebenaran yaitu nilai yang bersumber pada rasio, budi, akal atau cipta manusia.
nilai keindahan/estetis yaitu nilai yang bersumber pada perasaan manusia
nilai kebaikan atau nilai moral yaitu nilai yang bersumber pada unsur kehendak manusia
nilai religius yaitu nilai kerokhanian tertinggi dan bersifat mutlak Dalam pelaksanaanya, nilai-nilai dijabarkan dalam wujud norma, ukuran dan kriteria sehingga merupakan suatu keharusan anjuran atau larangan, tidak dikehendaki atau tercela. Oleh karena itu, nilai berperan sebagai pedoman yang menentukan kehidupan setiap manusia. Nilai manusia berada dalam hati nurani, kata hati dan pikiran sebagai suatu keyakinan dan kepercayaan yang bersumber pada berbagai sistem nilai.
Pengertian Moral berasal dari kata mos (mores) yang sinonim dengan kesusilaan, tabiat atau kelakuan. Moral adalah ajaran tentang hal yang baik dan buruk, yang menyangkut tingkah laku dan perbuatan manusia. Seorang pribadi yang taat kepada aturan-aturan, kaidah-kaidah dan norma yang berlaku dalam masyarakatnya, dianggap sesuai dan bertindak benar secara moral. Jika sebaliknya yang terjadi maka pribadi itu dianggap tidak bermoral. Moral dalam perwujudannya dapat berupa peraturan dan atau prinsipprinsip yang benar, baik terpuji dan mulia. Moral dapat berupa kesetiaan, kepatuhan terhadap nilai dan norma yang mengikat kehidupan masyarakat, bangsa dan negara.
Pengertian Norma Kesadaran manusia yang membutuhkan hubungan yang ideal akan menumbuhkan kepatuhan terhadap suatu peraturan atau norma. Hubungan ideal yang seimbang, serasi dan selaras itu tercermin secara vertikal (Tuhan), horizontal (masyarakat) dan alamiah (alam sekitarnya) Norma adalah perwujudan martabat manusia sebagai mahluk budaya, sosial, moral dan religi. Norma merupakan suatu kesadaran dan sikap luhur yang dikehendaki oleh tata nilai untuk dipatuhi. Oleh karena itu, norma dalam perwujudannya dapat berupa norma agama, norma filsafat, norma kesusilaan, norma hukum dan norma sosial. Norma memiliki kekuatan untuk dipatuhi karena adanya sanksi.
Nilai Dasar Sekalipun nilai bersifat abstrak yang tidak dapat diamati melalui panca indra manusia, tetapi dalam kenyataannya nilai berhubungan dengan tingkah laku atau berbagai aspek kehidupan manusia dalam prakteknya. Setiap nilai memiliki nilai dasar yaitu berupa hakikat, esensi, intisari atau makna yang dalam dari nilai-nilai tersebut. Nilai dasar itu bersifat universal karena menyangkut kenyataan obyektif dari segala sesuatu. Contohnya : hakikat Tuhan, manusia, atau mahluk lainnya. Apabila nilai dasar itu berkaitan dengan hakikat Tuhan maka nilai dasar itu bersifat mutlak karena Tuhan adalah kausa prima (penyebab pertama). Segala sesuatu yang diciptakan berasal dari kehendak Tuhan. Bila nilai dasar itu berkaitan dengan hakikat manusia maka nilai-nilai itu harus bersumber pada hakikat kemanusiaan yang dijabarkan dalam norma hukum yang diistilahkan dengan hak dasar (hak asasi manusia). Apabila nilai dasar itu berdasarkan kepada hakikat suatu benda (kuantitas, aksi, ruang dan waktu) maka nilai dasar itu dapat juga disebut sebagai norma yang direalisasikan dalam kehidupan yang praksis, namun nilai yang bersumber dari kebendaan tidak boleh bertentangan dengan nilai dasar yang merupakan sumber penjabaran norma itu. Nilai dasar yang menjadi sumber etika bagi bangsa Indonesia adalah nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
Nilai instrumental adalah nilai yang menjadi pedoman pelaksanaan dari
nilai dasar. Nilai dasar belum dapat bermakna sepenuhnya apabila belum memiliki formulasi serta parameter atau ukuran yang jelas dan konkrit. Apabila nilai instrumental itu berkaitan dengan tingkah laku manusia dalam kehidupan sehari-hari maka nilai itu akan menjadi norma moral. Namun jika nilai instrumental itu berkaitan dengan suatu organisasi atau negara, maka nilai instrumental itu merupakan suatu arahan, kebijakan, atau strategi yang bersumber pada nilai dasar sehingga dapat juga dikatakan bahwa nilai instrumental itu merupakan suatu eksplisitasi dari nilai dasar. Dalam kehidupan ketatanegaraan Republik Indonesia, nilai-nilai instrumental dapat ditemukan dalam pasal-pasal undang-undang dasar yang merupakan penjabaran Pancasila.
Nilai praksis merupakan penjabaran lebih lanjut dari nilai instrumental dalam kehidupan yang lebih nyata dengan demikian nilai praksis merupakan pelaksanaan secara nyata dari nilai-nilai dasar dan nilai-nilai instrumental. Oleh karena itu, nilai praksis dijiwai kedua nilai tersebut diatas dan tidak bertentangan dengannya. Undang-undang organik adalah wujud dari nilai praksis, dengan kata lain, semua perundang-undangan yang berada di bawah UUD sampai kepada peraturan pelaksana yang dibuat oleh pemerintah.
Keterkaitan nilai, norma dan moral merupakan suatu kenyataan yang seharusnya tetap terpelihara di setiap waktu pada hidup dan kehidupan manusia. Keterkaitan itu mutlak digarisbawahi bila seorang individu, masyarakat, bangsa dan negara menghendaki fondasi yang kuat tumbuh dan berkembang Sebagaimana tersebut di atas maka nilai akan berguna menuntun sikap dan tingkah laku manusia bila dikongkritkan dan diformulakan menjadi lebih obyektif sehingga memudahkan manusia untuk menjabarkannya dalam aktivitas sehari hari. Dalam kaitannya dengan moral maka aktivitas turunan dari nilai dan norma akan memperoleh integritas dan martabat manusia. Derajat kepribadian itu amat ditentukan oleh moralitas yang mengawalnya. Sementara itu, hubungan antara moral dan etika kadang-kadang atau seringkali disejajarkan arti dan maknanya. Namun demikian, etika dalam pengertiannya tidak berwenang menentukan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan seseorang. Wewenang itu dipandang berada di tangan pihak yang memberikan ajaran moral.
6.     Hubungan Nilai, Norma, Dan Moral
Sebagaimana telah dijelaskan bahwa nilai adalah kualitas dari sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, baik lahir maupun bathin. Dalam kehidupan manusia nilai dijadikan landasan, alasan, atau motivasi dalam bersikap dan bertingkah laku baik disadari maupun tidak.
Nilai berbeda dengan fakta di mana fakta dapat diobservasi melalui suatu verifikasi empiris, sedangkan nilai bersifat abstrak yang hanya dapat dipahami, dipikirkan, dimengerti, dan dihayati oleh manusia. Nilai dengan demikian tidak bersifat kongkret yaitu tidak dapat ditangkap dengan indra manusia, dan nilai dapat bersifat subjektif maupun objektif. Bersifat subjektif manakala nilai tersebut diberikan oleh subjek dan bersifat objektif jikalau nilai tersebut telah melekat pada sesuatu, terlepas dari penilaian manusia.
Agar nilai tersebut menjadi lebih berguna dalam menuntun sikap dan tingkah laku manusia, maka perlu lebih dikongkritkan lagi serta diformulasikan menjadi lebih objektif sehingga memudahkan manusia untuk menjabarkannya dalam tingkah laku secara kongkrit. Maka wujud yang lebih kongkrit dari nilai tersebut adalah merupakan suatu norma.Selanjutnya, nilai dan norma senantiasa berkaitan dengan moral dan etika. Istilah moral mengandung integritas dan martabat pribadi manusia. Derajat kepribadian seseorang amat ditentukan oleh moralitas yang dimilikinya. Makna moral yang terkandung dalam kepribadian seseorang itu tercermin dari sikap dan tingkah lakunya. Dalam pengertian inilah maka kita memasuki wilayah norma sebagai penuntun sikap dan tingkah laku manusia.
   
BAB III

PENGEMBANGAN
 
Memahami konsep pancasila sebagai etika politik sebenarnya sangatlah sederhana, yaitu menjadikan pancasila sebagai landasan atau pedoman bagi pelaksana pemerintahan dalam bersikap menjalankan sistem kepemerintahannya, kita sering kali mendengar kata pancasila dan pancasila sebagai dasar negara, namun apakah kita betul-betul mehami konsep tersebut? Atau memang kita semua paham namun tidak mengimplementasikannya kepada diri kita masing-masing dalam berkehidupan berbangsa dan bernegara, lalu apa tujuan di bentuknya pancasila? Indonesia adalah sebuah negara yang terdiri atas ribuan pulau, setiap pulau di huni oleh berbagai macam kelompok masyarakat yang mempunyai keberagaman budaya, adat istiadat, bahasa, dan keyakinan, di negara yang memiliki keberagaman tentunya dibutuhkan suatu unsur perekat yang sifatnya universal, maka di bentuklah pancasila sebagai unsur perekat bangsa indonesia, karena setiap nilai-nilai yang terkandung di dalam pancasila mewakili latar belakang bangsa indonesia, berdasarkan norma hukum pancasila berkedudukan sebagai sumber bagi segala sumber hukum.
Lalu bagai mana dengan kondisi perkembangan politik di indonesia saat ini? Apakah para pelaksana kepemerintahan bersikap sudah berlandaskan pancasila? Apa jauh dari nilai-nilai yang terkandung di dalam pancasila? Perkembangan politik di indonesia saat ini sedang mengalami masa transisi, hal ini di sebabkan beberapa faktor seperti berkembangnya tingkat pendidikan masyarakat indonesia, mudahnya pertukaran informasi, dan berkembangnya media-media sosial ataupun informasi baik yang tradisional maupun yang baru. Pada masa-masa transisi seperti ini  pancasila yang merupakan dasar negara indonesia mulai kehilangan perannya sebagai landasan untuk mengambil keputusan di bidang politik, hal ini tentu tidak tanpa sebab, mudahnya bertukar informasi dan munculnya media-media baru yang tidak terkontrol menjadi sebuah pisau bermata dua. Di satu sisi, munculnya media-media baru bisa membantu dan mempermudah perkembangan pendidikan dan perniagaan, tetapi disisi lain media-media ini bisa dipergunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab sebagai tempat menyebarkan isu atau fitnah dsb.
Berbicara kondisi politik di Indonesia maka tidak akan jauh dari sebuah kekuasaan. politik justru seringkali di gunakan sebagai alat untuk mencapai kekuasaan. Ntah dengan apapun caranya, tidak melihat rambu rambu yang ada, hal yang terpenting kursi kekuasaan harus di dapat. Namun, kursi kekuasaan itu harus di bayar dengan pengorbanan yang besar juga baik itu pikiran dan materil. para politikus yang ada justru tidak mampu memberikan sebuah kesejukan di tengah gerahnya suasana politik yang ada. Para politikus ini nampaknya masih terlalu sibuk. Padahal rakyat Indonesia di luar sana menjadi korban mereka.
Kita semua bisa melihat gejala mati rasa penyelenggara negara misalnya dalam soal pembelian mobil mewah untuk para menteri Kabinet Indonesia atau juga pembangunan pagar istana presiden yang menelan biaya puluhan miliar rupiah. Kebijakan itu jelas mencederai rasa keadilan publik yang memang nilai keadilan ini tercantum pada pancasila di sila ke-5, karena di saat yang sama kemiskinan masih mengharu biru di negara Indonesia, lalu bagaimana dengan peran kita sebagai mahasiswa menghadapi kondisi politik di indonesia yang saat ini, Mahasiswa adalah kaum intlektual, dan agen perubah. kita mempunyai landasan kesadaran sebagai warga negara Indonesia. Artinya mahasiswa haruslah mempunyai semangat perjuangan, kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, dan keberpihakan terhadap kepentingan negara (rakyat dan pemerintahan), senantiasa mengkritisi jalannya pemerintah, tapi tidak merusak tata kehidupan bernegara sehingga tidak tercipta watak dekstruktif. Mahasiswa ditunut menunjukkan tindakan elegan yang bermartabat, bertindak sebagai perubahan (agent of change), artinya harus mampu melakukan dinamisasi kehidupan berbangsa dan bernegara. Tidak anarkis, tidak berjiwa konfrontatif fundamentalis, tetapi edukatif progresif dan emansipatif. Intinya adalah memusatkan pada tujuan untuk perubahan, bukan terkendali oleh emosi semata.

BAB IV
PENUTUP

Kesimpulan:
Jadi sila-sila Pancasila pada hakikatnya bukanlah merupakan suatu pedoman yang langsung bersifat normatif ataupun praksis melainkan merupakan suatu sistem nilai-nilai etika yang merupakan sumber norma baik maupun norma moral maupun norma hukum, yang pada gilirannya harus dijabarkan lebih lanjut dalam norma-norma etika, moral maupun hukum dalam kehidupan kenegaraan maupun kebangsaan. Dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan negara, etika politik menuntut agar kekuasaan dalam negara dijalankan sesuai dengan (1) asas legalitas (legitimasi hukum), yaitu dijalankan sesuai dengan hukum yang berlaku, (2) disahkan dang dijalankan secara demokratis (legatimasi demokratis), dan (3) dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip moral atau tidak bertentangan dengannya (legitimasi moral).

Saran

Kita sebagai para calon penerus masa depan untuk Negara yang kita cintai ini tanah air Indonesia sudah sepatutnya bahwasannya kita berkewajiban mempelajari serta menjunjung tinggi pancasila, karena pancasila sebagai landasan dalam kehidupan manusia , pancasila sebagai etika dalam berpolitik. Jadi akan menciptakan masyarkat yang beretika serta taat pada aturan yang ada. Bagi para mahasiswa maupun para pembaca bisa menerapkan setiap sila-sila pancasila yang sangat bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari dalam bidang akademik maupun non akademik pun juga bisa diterapkan.

Diberdayakan oleh Blogger.

About me

>> <<

Mi perfil

rizalmulyansah.blogspot.com
Lihat profil lengkapku

Random Post

Sumber : http://thekampoengblogger.blogspot.com/2013/03/30-efek-blog-paling-dicari-oleh-blogger.html#ixzz2pacHQSWY

Trending Topic

Popular Posts